bloody sunday

namanya juga kotretan kumaha sayah, jadi judul dan isi postingan beda teu masalah kan?hehehe..

hari minggu ini semua serba ada, diawali dengan botol jatuh sendiri ketika ketawa cekikikan sendiri tengah malam gara2 ym an dengan someone, hingga kegaduhan anak2 yang mesti bangun subuh karena pernikahan teman ku, mereka riweuh karena mendapatkan tugas memotret karena keahlian dan kelebihan mereka mempunyai kamera dslr yg kuinginkan oh..kenapa ngga riweuh?mereka bingung mesti ke tempat si pengantin jam berapa, toh ngesms dan nelv pun tak diangkat oleh si pengantin, saya menyarankan "ngewall aja di fb" yang mungkin sang pengantin seorang alay yg selalu up to date di fb, dimana mungkin dia akan membaca ketika mengapdate status tiap waktu seperti : "bangun tidur sebelum menikah" diteruskan "kencing sebelum menikah" "mandi sebelum menikah" "ngopi sebelum menikah" "make up sebelum menikah" "hingga ngupil sebelum menikah" hehehe..

dilanjutkan dengan sarapan pagi nyabu di sisi jalan raya dimana banyak orang berlalu lalang memakai sepedah dan oh sepeda pun saya ingin punya yang entah orang2 itu niat berolah raga ato hanya bergaya mengikuti fashion belaka, jadi inget cerita temanku yang lucu, dimana ada seorang ayah dan anak memakai sepeda tandem yang keren (sepeda yg bisa dipakai berdua) kemudian dicegat dan berkata "pa teu cape ti pangandaran?" hehehe..

makin kesini makin ngaco aja, mending dengerin ajalah lagu2 kesukaan saya yang asyik buat menceriakan suasana di hari minggu pagi yaitu :
  • cash cash - party in your bedroom
  • aranda - why ya wanna bring me down
  • Black Eyed Peas - I Got A Feeling
  • Ke$ha - Tick Tock
  • Phoenix - 1901
  • Sugarcult - Memory
  • stabbing westward - Bizarre Love Triangle (Not Another Teen Movie Soundtrack)
so have a nice sunday...!!!!!!!!


1000 burung kertas

Oleh: Tidak Diketahui

Sewaktu boy dan girl baru pacaran, boy melipat 1000 burung kertas buat girl, menggantungkannya di dalam kamar girl. Boy mengatakan, 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya. Waktu itu, girl dan boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua.

Tetapi pada suatu saat, girl mulai menjauhi boy. Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali-kali itu!! Sewaktu girl mau mutusin boy, girl bilang sama boy, "Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya!! Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah.!!"

Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras, dia pernah menjual koran, menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia kerjakan dengan sangat baik dan tekun. Sudah lewat beberapa tahun...Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya , akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, dia masih tidak dapat melupakannya.

Pada suatu hari, waktu itu hujan, Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua Girl. Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos. Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tersebut. Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org tua itu memakai payung,tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.

Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy tercengang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya. Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung-burung kertas yang dibuatkan Boy, dalam hujan burung-burung kertas itu terlihat begitu hidup. Orang tua Girl memberitahu Boy, Girl tidak pergi ke paris, Girl terserang kanker, Girl pergi ke surga. Girl ingin Boy menjadi orang, mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu. Girl bilang dia sangat mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.

Girl mengatakan, kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi. Boy langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl, menangis dengan begitu sedihnya. Hujan pada hari Ching Ming itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Boy. Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah.

my first & last -love at first sight-

"sial!" ujarku dalam hati, hari ini seharusnya aku masuk kuliah jam 8 pagi, namun jam diding menunjukan pukul 8 kurang, yah beginilah diriku. Sebelumnya, akan kuperkenalkan diriku terlebih dahulu, namaku Ariel, nama panjangku Ariel peterkom hehehe I'm just kidding. Umurku 22 tahun, aku drop out kuliah pada tahun pertamaku kalian tidak perlu tau apa sebabnya karena bukan itu yang akan kuceritakan dalam cerita ini, kemudian setelah itu aku pun memulai kuliah kembali dan kali ini adalah kampusku yang ketiga, cukup complicated memang perjalanan kuliahku.

Aku mendaftar pada kampus ketigaku dengan alasan ingin jenjang yang lebih tinggi. Dan semua kulakukan seorang diri, tak seorang pun yang kukenal pada kampus baruku ini dan sekarang disinilah diriku berada, di kampus baru, tanpa seorang pun kukenal, jam menunjukan pukul 9 lebih, aku telat satu jam dengan kondisi merasa asing dan tak seorang pun kukenal, mungkin kalian dapat membayangkan bagaimana rasanya. Entah apa yang mesti kulakukan, aku bagaikan seorang pelayar yang pertama kali menginjakan kakinya pada pulau terpencil. Atas inisiatif sendiri aku mendekati sekumpulan mahasiswa yang sedang duduk-duduk. Aku menyapa mereka dengan sopan dan berusaha untuk memulai pertemanan dengan teman-teman baruku, orang yang cepat akrab denganku adalah Raffael, ia dipanggil El, layaknya Al, El, Dul anaknya Ahmad Dani hehehe, setelah berbicara panjang lebar ternyata umurnya lebih tua dariku juga telah menikah maka kupanggi ia "A El" ternyata dia sekelas denganku pada jadwal kuliah jam 8 yang ternyata sang dosen berhalangan hadir. Aku sangat bersyukur! Tiba-tiba aku teringat akan janji pertemuan dengan dosen waliku di hari pertama kuliah maka aku pun berpamitan dengan A El dan yang lain.

Aku melangkah menyusuri ruangan-ruangan di kampusku, pandanganku bergerak kesana kemari memperhatikan suasana kampus baruku ini, dan tiba-tiba saja "waw!" ujarku dalam hati, di kejauhan kulihat seorang perempuan yang begitu menarik menyebabkan pandanganku terkunci kearah dirinya. Sulit diungkapkan untuk melukiskan dirinya, wajahnya mirip dengan artis-artis korea (seperti SNSD tepatnya). Kuberanikan diri mendekatinya dan ternyata dia masuk ke dalam ruangan yang sama dengan ruangan yang akan ku masuki, didalam ruangan tersebut terdapat beberapa ruangan lagi, seperti perkantoran. Di tengah-tengah ruangan tersebut terdapat ruang tunggu berupa meja dan beberapa kursi, kulihat pada ruangan dosen waliku Bu Ida masih terdapat murid yang entah ada urusan apa, "mungkin sama sepertiku" ujarku dalam hati, "baru mendaftar pada kampus ini", karena saat ini sedang pembukaan penerimaan mahasiswa baru. Kemudian kuperhatikan perempuan tersebut duduk pada meja tunggu, akupun ikut duduk berhadap-hadapan dengan dirinya. Dalam ruangan tersebut terdapat beberapa mahasiswa lain, namun tak begitu kuperhatikan, perhatianku hanya tertuju pada satu hal yaitu pada perempuan itu. Dia pun melihat kearahku, mungkin karena menyadari dari tadi aku memperhatikan dirinya, awalnya aku sempat terkejut dan salah tingkah namun sekuat tenaga aku berusaha memberikan senyuman, berusaha bersikap wajar. Ternyata perempuan tersebut membalas senyumanku dengan ramah. Kau tahu? Dalam diriku aku merasa sesuatu yang menggelitik. Oh...inikah cinta pada pandangan pertama? Yang baru pertama kurasakan. Hingga saat inipun selalu terbayang akan senyum lengkung indah di bibirnya, bagaikan sinar mentari pagi yang membuat hati kita hangat. Namun aku pun cepat-cepat mengenyahkan pikiranku yang kacau, berusaha berpikir jernih bahwa perempuan secantik itu pasti sudah mempunyai pasangan. Dan kalian tahu? akupun sendiri mempunyai pasangan, yang bernama Nadin.

Tiba-tiba terbersit perasaan bersalah pada Nadin, tapi perlu kalian ketahui jangan kalian kira laki-laki bukanlah mahluk yang peka, aku telah terlalu lelah akan sifatnya yang mulai menggila akhir-akhir ini, Nadin menjadi sangat penuntut, manja, egois, cepat emosi, dan masih banyak lagi. Ketika Bu Ida memanggil perempuan itu, Bu Ida melihat kearahku. Kemudian berkata "Oh ada Ariel, ya udah sekalian aja biar cepet". Aku kaget setengah mati, didepan meja Bu Ida terdapat dua kursi yg sangat berdekatan, dan kulihat perempuan itu telah duduk pada salah satu kursi tersebut. Aku kembali tersenyum padanya ketika dia memperhatikanku berjalan kearahnya, akupun duduk dan kudengar namanya adalah "Isabella".

Selepas acara perwalian tersebut, aku duduk-duduk santai di kursi yang terletak luar ruangan pada lorong kampus, barusan Bu Ida berkata kepadaku setelah memberikan jadwal baru kalau sekarang aku ada jadwal kuliah pukul 10:00, kulihat jam menunjukan pukul 10 lebih aku begitu malas untuk masuk, maka aku pun berdiam diri di kursi itu sendirian sambil menyalakan ym. ketika asyik ym-an aku tak begitu sadar ada seseorang duduk di sebelahku sejak beberapa saat yang lalu. Begitu kutengok ternyata itu Isabella, aku melonjak kaget. Dia pun ikut kaget dan bertanya "Ada apa?" aku berkata "Anu...adeku bilang celana dalamku yang ada di jemuran hilang. Mungkin ada pencuri kolor.." aku berbohong banyak saat itu, pertama aku tak punya id ym adik ku, kedua siapa juga yang mau mencuri celana dalam ku? "hihihi.." dia tertawa "ada-ada aja kamu, oiah kita belum kenalan namaku Bella" ujarnya "Aku As" ujarku, mungkin dia berpikir "Ace", nama yang keren layaknya kakanya luffy dalam komik one-piece. Namun cepat-cepat kususul dengan "As roda" dia pun tertawa kembali.

Tanpa terasa kita berbincang-bincang panjang lebar, kami pun menjadi akrab. Tiba-tiba sms masuk dalam hand phoneku, ternyata dari Nadin yg kupikir berisi "bagus yah!! Bukannya kuliah malah godain cewek" tapi begitu dibuka hanya hal-hal standar seperti "Gimana hari pertama kuliahnya? Lagi apa sekarang yang? Jangan macem-macem n dijaga matanya yah!!" Syukurlah! Ujarku dalam hati, ku membalas "aku lagi belajar Din, ntar smsan nya yah? kalo dah beres aku sms ntar." Inilah salah satu sifatnya yang membuatku kesal, dia selalu parnoan. Karena aku sibuk dengan sms ku Bella pun berkata "ah, aku mu pulang aja riel, abis kesel nungguin kuliah jam 4, sekarang masih jam 11, kamu mau masuk? bukan nya masuk ih, kamu kan ada jadwal jam 10, malah ngobrol ama bidadari, hehehe.." ternyata Bella punya selera humor juga. “Bukan bidadari namanya kalo ngebuat orang ga masuk kuliah, tapi bi-inem pelayan sexy.” Balasku. Kita berdua terus menerus saling ejek bercanda dan tertawa hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi juga setelah kepergiannya.

Di dekat gerbang kampus, aku melihat Bella berjalan sendirian kemudian kudekati dan berkata "kamu kearah mana La? Mau bareng?", "Aku kearah bypass", "kalo gitu kita searah, ikut?" "boleh deh" ujarnya. Padahal aku jelas-jelas ga punya tujuan hehehe. Setelah beberapa saat membisu, Ia tiba-tiba berkata memecahkan kesunyian "Gimana kalo kita jalan-jalan aja Riel? sekalian kita beli buku buat keperluan kuliah, gimana?" aku pun menangis, namun menangis dalam hati. Bagaimana tidak? Karena aku merasa sangat bahagia dan itu adalah tangis bahagia hehehe.

Jalan dengannya di hari pertama aku merasa telah mengenalnya begitu lama, kita berdua mempunyai banyak kesamaan, diantaranya kita sama-sama sendirian tanpa seorang pun teman yang kita kenal di kampus baru, kampung halaman kita yaitu rumah kakek nenek kita berada dalam satu kota yang sama bahkan satu daerah, dan masih banyak lagi. Kita keliling-keliling kota saat itu, dimulai dari toko buku, restoran favoritku, kemudian ke suatu mall dimana terdapat tempat provider internet. Aku beralasan hari ini mesti mengurusi internet, karena aku mesti pasang dalam waktu dekat karena ada keperluan mendesak (tampak banyak berbohong aku hari ini? Hehehehe. Padahal waktu itu hanya biar bisa browsing, chatting, dan donlot-donlotan lebih bebas dirumah daripada mesti hotspot) ketika kutanyakan mau mengantarku? Dia pun berkata dengan antusias "mau banget! Kan kita emang mau niat jalan-jalan, ngabisin waktu skalian nungu kuliah hehehe.." namun ternyata tempat provider itu tutup pada hari sabtu dan dia berkata ada teman nya yang bekerja di provider internet tersebut nanti dia akan menghubunginya.

Kemudian kita melanjutkan keliling-keliling mall karena sudah terlanjur di tempat itu, hal yang mulai mengusik pikiranku pun terjadi. Poin pertama adalah ketika menyebrang jalan dia memeluk lenganku dengan erat. Aku kaget, kebanyakan perempuan memang takut menyebrang, tapi dengan memeluk dengan erat seperti ini? kemudian poin ke dua dia meminta kedua hapeku baik yang gsm maupun cdma mencatatkan kedua nomernya kedalam hapeku, biasanya kan kita sebagai lelaki yang meminta nomer hape bukan? Poin ketiga dia meminta jadwal kuliahku, kemudian dia mencocokan dengan jadwal kuliahnya, kemudian berkata "Asyik! Jadwal kita banyak yang sama, bisa bareng terus deh yah Riel?" Kemudian poin keempat dia menginginkan ngekost (padahal rumahnya masih di kota yang sama) dia memintaku untuk mengantarnya mencari kos-kosan, akupun menyetujuinya. Beberapa kos-kosan kita telusuri, kemudian pada salah satu kost yang kita datangi seorang Ibu kostnya berkata "neng,di sini di tetapin waktu malem, kalo malem cowoknya ga boleh masuk ga apa-apa kan neng?" aku hendak berkata untuk menyangkal pada Ibu kost itu kalo aku bukan cowoknya, namun Bella lebih dulu berkata "Sip, tenang saja bu" ujarnya sambil tertawa. Aku mulai gelisah, dia begitu menarik, aku suka sifatnya, kita langsung cocok, tapi aku punya Nadin.

Ketika perjalanan pulang, kuberanikan diri untuk berkata kepadanya "Bella, Ariel sebenernya dah punya cewek." aku berkata seperti bukan aku yang berkata, saat moment itu layaknya mimpi, seperti di kejauhan aku melihat seorang pria berkata seperti itu kepada Bella, berat aku mengatakannya karena aku tertarik pada Bella. Aku takut dengan pernyataanku ia akan berubah sikapnya kepadaku. Ternyata tanggapan darinya adalah tersenyum, dengan senyum yang begitu indah dan sulit kulupakan hingga sekarang. Ia pun berkata dengan sangat tenang "Aku juga punya cowok ko Riel" hampir saja aku terpelanting dari tempat dudukku karena begitu terkejut mendengarnya. “Hancur sudah harapanku” ucapku dalam hati.

Namun dia menjelaskan ternyata dia menghadapi LDR setahun terakhir ini, atau long distance relationship. Dia sudah kesal dengan cowoknya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri hingga tak pernah pulang dan kontek pun sudah agak jarang, ia berencana memutuskannya kalau dalam beberapa bulan ke depan pacarnya tak kunjung pulang. Aku mencandainya dengan berkata "kisah hidup kamu kaya di salah satu lagu yah La?", "lagu apa Riel?", "Bang toyib" dia pun tertawa. Aku pun mulai mengerti keadaannya sekarang kenapa dia seperti ini walau punya pacar? ia butuh sosok yang membuat dirinya terlindungi dan terhibur secara langsung bukan janji-janji tak jelas dari pacarnya itu. Walaupun Bella tidak pernah berkata tapi aku merasa dia mungkin berkata "kamu udah ngebuat aku nyaman Riel, mangkanya aku bersikap 4 poin diatas ma kamu" dan akupun merasa nyaman dan benar-benar tertarik dengan dirinya.

Ketika sampai di kampus, Bella pun pergi ke dalam kelas dengan senyum di wajahnya walaupun dia sudah mengetahui aku punya pacar dan beberapa pembicaraan tadi tapi sikapnya masih seriang sebelum pembicaraan, aku pun pamit padanya karena aku sudah di sms oleh Nadin untuk kerumahnya karena hari ini adalah hari sabtu dan dia agak rewel kalo malam minggu aku tak kerumahnya, itu adalah kewajiban, tak peduli akan apapun aku harus ada di rumahnya pada malam minggu. Dijalan macet parah akibat weekend dan kebetulan jarak kerumah Nadin begitu jauh. Di perjalanan aku malah asyik smsan dengan Bella, dia bercanda terus. Katanya mending ama Bella ga usah macet-macetan. Aku hanya bisa tersenyum. Sampai dirumah Nadin aku bercerita selama di kampus aku berkenalan dengan A El dan Bella, Nadin pun marah, “kenapa harus kenalan dengan perempuan?” serunya. Beberapa saat kemudian hand phone ku berbunyi ada panggilan masuk, ternyata dari Bella, awalnya aku bimbang kuangkat atau tidak, tapi akhirnya kuangkat juga karena sudah kurasakan kerinduan akan dirinya. Dia berkata kalo dia udah menghubungi teman yang kerja di provider internet tersebut, dan si temannya itu bilang besok-besok di kabarin lagi. Aku berterima kasih kepada Bella, Bella melanjutkan pembicaraan dengan hal-hal lain, namun dengan enggan aku berkata "Bella, Ariel lagi di rumah Nadin" terdapat kekecewaan dalam nada suara Bella, begitupun dengan hatiku hehehe.. Namun ini harus kulakukan,

Esoknya hari minggu, aku tidak ke kampus. Bella sms aku, dia berkata kenapa aku tak masuk kuliah? Aku beralasan ada kesibukan. Dia kecewa karena tak ada temen. Namun aku yakin dia pasti banyak yang nememani, cowok-cowok akan sendirinya berdatangan padanya karena ia begitu menarik, bahkan A El pun ngsms aku katanya hebat aku kemaren bisa jalan ama Bella, Hehehe. Aku tanya A El tau darimana? Dia bilang ngobrol dengan Bella, A El dan Bella pun ternyata sekarang menjadi akrab. Malamnya aku dan Bella terus smsan sampe lewat tengah malam membahas hal ini itu, entah kenapa walaupun kita baru sehari kenalan namun rasanya seperti sudah bertahun-tahun aku benar-benar menikmati waktu bersama dengan nya.

Hari senin ketika kujemput Nadin pulang dari kampusnya, Bella menelponku lagi. Dia berkata kalau kamis dia akan menemaniku bertemu temannya yang akan membantu memasang internet tersebut. Kamis temannya bersedia membantunya, dalam nadanya kurasakan keantusiasannya karena akan bertemu dengan ku, begitupun dengan ku. Tanpa sadar tak dapat kusembunyikan ekspresi bahagiaku karena mendapat telpon itu, Nadin pun memperhatikanku dengan curiga dan bertanya, dia curiga dan emosi dengan Bella, kita pun perang mulut hingga perjalanan pulang.

Keadaan semakin rumit, di satu sisi aku mempunyai hubungan dengan Nadin, namun hatiku telah teralihkan sepenuhnya pada Bella, kutetapkan niat untuk putus dengan Nadin, tapi aku bingung atas dasar apa?

Keesokan harinya, ketika magrib aku mulai rindu dengan Bella, aku berniat untuk mengirim sms padanya, namun tiba-tiba saja A El menelponku. Aku mengangkatnya, dan setelah beberapa saat A El berbicara aku seperti jatuh kedalam jurang, seluruh badanku terasa lemas. Aku sedang berada di rumah temanku, dan langsung ku geber motorku ke kampus. A El sedang berada di kampus. Sesampainya di kampus A El menceritakan segalanya dia mendapatkan kabar dari teman kantornya Bella yang ternyata adalah teman A El, ia berkata Bella mengalami kecelakaan parah tadi pagi, kronologisnya Bella diantarkan saudaranya memakai motor. Ketika sampai di depan kantornya, ketika turun dari motor Bella terserempet kendaraan entah mobil atau motor aku lupa akan detilnya saat itu yang kuperhatikan adalah Bella mengalami bocor pada kepalanya dan berbagai patah tulang pada badannya. Dia mengalami koma, dan sekarang masih di instalasi gawat darurat. Aku panik dan meminta A El menelpon hape Bella, siapa tau keluarganya yang mengangkatnya dapat menjelaskan keadaannya saat ini. Aku tak dapat menelpon karena aku takut tak bisa berbicara apa-apa karena tegang. Ketika A El menelpon aku terus berdoa semoga Bella telah sadar dan baik-baik saja, namun setelah selesai, raut wajah A El menunjukan kabar yang ia terima bukan kabar baik. Aku pun mendengar penjelasannya dengan perasaan sadar tak sadar. A El berkata yang mengangkat suara laki-laki muda, aku berpikir mungkin itu pacarnya dari luar negeri, dia langsung ke indonesia begitu mendengar Bella koma tadi pagi, dia menjelaskan Bella masih koma, dan meminta doa dari A El dan semua teman-teman kampus untuk kesembuhan Bella.


Kenangan akan Bella berkelebatan dalam kepalaku, senyumnya..canda tawanya..pelukannya..janji-janjinya untuk selalu bersama di saat kuliah, bertemu temannya yang akan membantuku memasang internet, mengunjungi kostan yang akan ia pilih, belanja di toko milik kakak iparnya, dan janji bertemu di kampung halaman saat mudik lebaran. Semua bagaikan mimpi, hatiku hancur.. Berbulan-bulan aku terus memantau keadaannya bersama A El, Bella terus koma di rumah sakit hingga bulan ke tiga. Dan pada bulan ke empat kami mendapat kabar kalau Bella telah pulih dari koma. Namun, ia telah hilang ingatan, Bella mengalami amnesia berat. Bahkan orang tua nya pun tidak ia kenali, sahabat-sahabatnya sedih ketika menjenguk Bella dan Bella hanya berkata "siapa kalian?" yang lebih parah lagi, Bella lumpuh tidak bisa berjalan. Aku bimbang untuk menjenguknya, aku tidak kenal orang tua dan kakak-kakaknya apalagi bila ada pacarnya nanti. Maka kuputuskan untuk tidak menjenguknya hingga saatnya tiba. Ketika aku telah siap untuk menemuinya, Bella telah di bawa orang tuanya di kampung halamanya. Karena di sini Bella tinggal bersama kakak iparnya, karena kakak lelakinya kerja di luar kota. Dan Ibunya membuka usaha di kampung halamannya. Aku berencana pergi bersama A El ke kota dimana Ibu Bella tinggal, namun hingga kini masih belum bisa tercapai.

Aku putus dengan Nadin satu bulan setelah kecelakaan Bella, dan bukan gara-gara Bella. Selama ini aku selalu berusaha mencari keberadaan dimana Bella berada, namun selalu menemui jalan buntu, aku pernah mencoba untuk mencari di Facebook namun yang kutahu hanya nama depan, itu pun merupakan nama umum di Bandung hingga berjumlah ribuan, pernah suatu waktu aku lakukan meng-add semua wanita yang mungkin itu adalah dirinya namun ternyata tak seorang pun benar hingga nama itu sangat banyak menumpuk dalam list friend ku (sekarang sudah kuhapus hehehe) Aku benar2 berharap dan berdoa walaupun kita mungkin tak dapat bertemu lagi keadaan Bella bisa membaik dan sekarang dia diberi kesehatan dan kebahagian oleh yang diatas.

Sebagai penutup dari cerita ini aku hanya bisa berkata kalau cerita diatas nyata, walaupun ada beberapa hal yang aku rubah seperti nama-nama yang kusebutkan diatas demi menjaga privasi. Itulah ceritaku bersama perempuan yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, tak akan kulupakan hingga ku tua nanti, maka kubuat cerita ini untuk mengenangnya.
Powered by Blogger.

Followers