“Rin, minta cewek donk?” ujarku. “Boleh, kamu pengen yg kaya gimana?” Tanya Rini. “Kalo bisa sih yg idungnya pesek, item, jerawatan, rambutnya kaya sapu ijuk!” ujarku lagi,“serius lo?” Tanya Rini lagi. “Ah lagian kamu mah udah tau cowok maunya kaya gimana pake ditanya segala, yg pasti cantik, sexy bohay..” ujarku lagi dan lagi, “oh iya yah?hehehe..iyah deh ntar rini cariin khusus buat sang pangeran!” sela Rini, “eits masih belum beres, harus rajin mengaji juga yah?” sambungku. “sip! yang udah hajah juga aja sekalian” sewot Rini.
Itulah percakapan pembuka disaat aku baru putus cinta. Saat itu adalah masa SMA dimana masa sedang panen, yaitu petik buah dari pohon sini terus pindah lagi ke pohon sono, begitulah ungkapannya. Datanglah hari yang dinanti nanti “Pangeran! Rini punya cewek buat sang pangeran” sapa rini pada suatu hari. Sebentar..pangeran? apa itu? Itu adalah namaku, hahaha.. unik bukan? Nama panjangnya adalah Pangeran Persia. Saya tak suka dipanggil Persia karena bila dipanggil sangat tidak enak, bisa per layaknya spare part atau sia yang dalam bahasa sunda berarti kamu dan amat kasar. Kalau pang kan lebih keren? Kesannya anak punk, atau ngeran yang terdengar keren (keren dari hongkong?) Kenapa jadi membahas namaku? Kembali ke cerita ah.
“mana liat fotonya?” tanyaku “nih!” ujar rini. Kugenggam secarik foto box yg berkilauan tersebut, nafasku tersendat-sendat ketika pandanganku meraba-raba siluet makhluk yang terdapat pada foto box tersebut (lebay) “serius ah rin? Kok kumisan sih?” “eh..maaf pang, itu foto rini bareng mas bayawak” ujarnya sambil tersipu. Aneh kan namanya? Jangan protes memang itu namanya. “yang ini nih..namanya neneng byutipul” hahaha..ini cerita apaan sih? Ga bisa apa si pengarangnya ngasih nama yang wajar buat tokoh2nya? Ketika kuperhatikan foto itu, memang byutipul orangnya.
Semenjak melihat foto itu kulakukan ritual di kamarku yang biasa kulakukan. Kutulis nama NENENG BYUTIPUL pada dinding kamarku agar si neneng terngiang-ngiang dikepalaku setiap saat kemudian universe pun mendukung keinginanku (the secret) . esoknya kutelepon neneng byutipul dari wartel dekat rumah. Hatiku berdebar kencang saat kutekan tuts2 telepon wartel, bunyi nut..nut..nut.. terdengar seperti bunyi bom yang akan meledak. Ketika suara trek terdengar dan ada suara menyapa “Halo?” aku membalas “bisa bicara dengan neneng?” “ini neneng, niy capa yach?” mungkin karena suaraku terdengar keren neneng berubah suara menjadi so’ genit, kalo memang sifatnya seharusnya ia berkata haloh bukan halo benar bukan?
Setelah pembicaraan lewat telepon tersebut kami pun bertemu, dan perlu diingat aku memakai angkot dalam transportasiku. Dipertemuan kedua aku ingin terlihat keren dan mengajak temanku yg bermobil untuk menjemputnya, kuiming-imingi teman neneng yg sama byutipulnya temanku pun mau. Namanya adalah Agus Impun, ia biasa dipanggil Ampun, perawakannya besar berlainan dengan namanya, kenapa? Karena bisnis orang tuanya adalah ikan impun.
Kembali ke cerita dikemudikanlah sedan ceper gaul itu kearah sekolah dimana neneng bertempat. Dan benarlah seperti yg kujanjikan neneng membawa teman yg mungkin hampir sama byutipul dengannya. Namun sialnya begitu mendekat ampun berbisik kepadaku “pang, itumah atuh pacarnya si coet, kakaknya si mutu, inget ga?” dan memang itulah adanya teman yg neneng bawa adalah pacarnya si coet kakaknya si mutu yg notabenya adalah predi alias preman didieu (preman setempat). Kedua gadis itupun memasuki mobil dan kita saling berkenalan. Teman neneng adalah Debora namanya. Neneng mengajak kita jalan2 keliling bandung, maka meluncurlah sedan ceper tersebut menyusuri kota bandung. Entah kenapa si ampun tampak jatuh cinta pada Debora, ini gawat. Dan amat sangat berbahaya, tapi si ampun tampak tak perduli. Kami pun layaknya dua pasang kekasih yg sedang double stik. Namun sialnya cerita ini bersambung karena keterbatasan waktu. (Bersambung)
my bible of love
Posted by
fachtwentyfour

referensi film dari fach untuk semuanya...
bener2 keren lah,soalnya hampir mirip dengan kisah perjalanan cinta yg kualami..
rasakan lah makna2 indah di balik film itu, karena saya yakin sebagian besar org di dunia pasti mengalami hal seperti layaknya dalam film ini..
so my 2000 days of summer has passed, and I will wait for my autumn...
Labels:
kotretan kumaha sayah
Subscribe to:
Comments (Atom)
Powered by Blogger.
