Hari ini berjalan seperti layaknya hari-hari biasa dalam kehidupanku, kulakukan kebiasaan biasa rutinitas sehari-hariku. Mulai dari bangun pagi, pergi bekerja dan kemudian pulang kerumah, masuk ke kamar kemudian istirahat sambil menyalakan komputer dan ku nyalakan mp3 ku. Kemudian hatiku terhenyak ketika terdengar alunan lagu yang mengingatkan akan masa laluku. Inilah kebiasaan ku, dimana aku selalu memasukan semua koleksi lagu-laguku yang ku dapat dari zaman sekolah dulu yang hingga kini berjumlah hampir 10.000an lagu, ku putar secara random (acak) sehingga terkadang terdengarlah lagu2 yang menjadi kenangan ku di masa lalu layaknya sound track ku pada masa itu.
Seiring lagu mengalun, tiba2 tergerak hatiku untuk mengamati rak buku koleksi semua novelku, perhatianku tertuju pada salah satu majalah tua yang hingga saat ini ku simpan bercampur dengan semua koleksi novel di kamarku. Majalah tersebut begitu mencolok di bandingkan dengan semua koleksi novelku yang kebanyakan novel luar negeri yang tebal-tebal -yang temanku bilang cocok untuk melempar anjing atau pengganjal pintu- kemudian kuraih majalah itu dan kemudian aku merasakan bagaikan melayang ke masa lalu, semua terasa bagaikan indera ku merasakan kembali dengan jelas semua kenangan2 yang kualami dulu. Aku pun mulai menulis, karena terinspirasi dari suatu cerpen yang ku baca di majalah tersebut. Maka dimulailah cerita ini.
Umurku saat itu 5 tahun, kuikuti langkah ibuku dengan langkah yang cepat2 untuk menyeimbangkan perbedaan langkah kami. Kami berjalan melewati rumah-rumah di sekitar komplek perumahan dimana kami tinggal. Seiring mengikuti langkah ibuku aku memperhatikan rumah2 yang kulewati, ada yang masih bergaya lama dimana masih terdapat pekarangan yang luas baik di samping maupun depan rumah, maupun yang telah di bangun manjadi 2 tingkat. Kemudian pada sebuah halaman rumah yang kami lalui aku melihat sosok perempuan seumuranku yang cantik dan membuatku terpukau hingga menyebabkan aku menabrak ibuku dan hampir terjatuh karena perhatianku teralihkan pada perempuan tersebut. Itulah awal pertemuanku dengannya.
Semenjak kejadian itu aku pun sering menyengajakan diri untuk pergi ke daerah itu. Ketika waktu berjalan dengan cepat, selama 6 tahun terakhir aku hanya dapat memandangnya dari kejauhan. Semua itu dapat ku lakukan karena rumahnya dan rumah temanku berdekatan, ketika aku main kerumah temanku sekali dua kali aku dapat memandangnya, sesekali aku ingin untuk memberanikan diri berkenalan namun aku tak sanggup. Karena kita berlainan sekolah. maka sangat sulit untuk bisa mengetahui dirinya. Kemudian saat untuk bisa mengenalnya pun tiba di saat aku telah menginjak kelas 6 SD.
Pertemuan itu terjadi disaat aku mengikuti bimbingan belajar, ternyata dia pun ikut bimbel disana. Disitulah kami mulai saling menyapa. Awalnya aku mencuri2 pandang kearahnya ketika jam istirahat (kita berbeda kelas) dia memang menarik, dari semua perempuan yang ada disitu dia terlihat paling menonjol. Perawakannya sedang, tidak terlalu pendek atau pun tinggi, badannya kurus. Kulitnya putih dan sangking putihnya apabila cuaca sedang panas kulihat pipinya selalu berwarna semu merah, matanya besar dan indah bagai boneka dan berwarna agak ke cokelat terang dan begitu pula dengan warna rambutnya yang cokelat. hidungnya kecil namun mancung, dan berbibir tipis. Mungkin bila diibaratkan artis aga mirip arumi bachdim (ko seperti pemain bola yah?).
Kemudian beberapa saat kemudian mungkin karena menyadari dirinya kuperhatikan secara terus menerus sampai aku bisa mendeskripsikan dirinya dengan begitu detail, dia pun menoleh kearahku kemudian matanya menyorotkan org yang sedang berfikir dan tiba2 dia menyapaku dan berkata "hei! Kamu kan yang sekomplek denganku?" ujarnya. "eh, i..iyah..kita tetanggaan yah?" jawabku. "Asyik! Aku ada temen pergi bareng donk?" ujarnya lagi. Rasanya dadaku serasa meledak! Hingga membuatku untuk sulit berbicara "bo..boleh..kapan?" jawabku sembari tergagap, "Lusa?" ucapnya mantap (jadwal les kami seminggu 3x dan selang seling harinya). Setelah itu aku hanya mengangguk dan menyunggingkan senyum paling manis yang keluar begitu saja secara alami. Mungkin inilah pertama kali aku tersenyum semanis itu.
Ketika hari itu tiba, dua jam sebelum keberangkatan aku mulai berdandan dan mandi, padahal sebelumnya aku tak pernah mandi sebelum berangkat les. Dan perlu kalian ketahui inilah rekor aku mengaca, karena sebelumnya aku jarang mengaca dan rambutku sering acak2an seperti habis ngebut2an naek motor tanpa helm. Ternyata ketika sedang asyik mengaca terdengar teriakan seorang wanita dari arah luar rumahku. "OMAYGAT" ujarku dalam hati, aku lupa untuk janjian bertemu di luar, orang tuaku yang cukup rewel masalah pacaran akan amat sangat mengganggu mengetahui aku pergi bareng dengan seorang perempuan.
Aku pun lari terbirit-birit keluar rumah layaknya rumahku sedang kebakaran. Dia memandangku aneh dan kita pun berlarian kejar2an menjauhi rumahku itu. "kenapa kamu lari?" tanyanya, aku hanya mendekatkan telunjukku kearah mulut, dan dia pun membalas dengan acungan jempol. Aku terpana, rasanya itulah jempol terindah di dunia ini. Inilah yang menjadi kenanganku pertama jalan berdua dengannya. yang kuanggap kencan pertamaku walau pun tak seperti itu keadaannya.
Di dalam angkot kita pun mulai berbincang2, namun sialnya aku tak bisa berkata banyak. Karena merasa gugup, keringat dingin menjalari tubuhku. Sialnya dalam angkutan umum udara amat sangat panas dan aku memakai jaket. kemudian sisa perjalanan kami lebih banyak diam, aku sibuk mengipas2 sembari mengelap keringat yang sedari tadi terus menerus mengalir deras dan dia pun kuperhatikan asyik mengutak atik tamagochinya. Hancur sudah dandanan yang kupersiapkan selama dua jam dirumah, kemudian tak ada hal menarik setelah kejadian itu.
Karena kebodohan dan kelemahan diriku. Kita menjadi tak pernah bareng karena Aku takut kejadian keringat yang membanjiri tubuhku dan kekakuan diriku terulang hingga membuatnya ill feel kepadaku. Tak terasa waktu berjalan hingga memasuki masa SMP aku tak percaya melihat sosoknya pada saat MOS (masa orientasi siswa) di kejauhan dia melambai kearahku dan aku hanya tersenyum karena gugup. Ternyata secara kebetulan kita satu sekolah. Dia seperti ingin ku datangi namun aku langsung memalingkan muka dan kemudian kualihkan perhatian pada teman di sebelahku, aku terlalu takut untuk bertemu lagi dengannya.
Kejadian aneh pun terjadi, OSIS kelas tiga yang mengospek kami datang menghampiriku, dia merangkulku dan membawaku ke tempat sepi. Aku takut sekali, saat itu adalah masanya robot gedeg, kalian tahu kan alasan ketakutanku? Namun ternyata dia hanya menanyaiku dengan nada mengancam, "kamu yang namanya janu?" tanyanya. "iya kang" jawabku. "kamu pacarnya febi?" aku tersentak kaget saat ditanya seperti itu, febilah nama perempuan yang selama ini kusukai. Mendengar itu hatiku campur aduk dan bertanya-tanya "kenapa bisa?" ujarku "akang dekati febi dan dia bilang dia udah punya pacar dan dia bilang kamu orangnya!" ucapnya dengan nada mengancam lagi. "bu..bukan kang bukan! Saya bukan pacarnya febi kang!" "oh kalo gitu akang bisa donk deketin febi kalo kamu bukan pacarnya?" "mangga kang mangga.." jawabku, dan itulah kebodohanku. Semenjak itu febi pun berpacaran dengan sang senior yang aku sudah lupa lagi siapa namanya. Aneh bukan?
Terjadi keanehan lain dimana di awal pertama masuk SMP ini aku ada rasa pada sosok perempuan lain selain febi, ia bernama septy. Berbeda dengan febi yang aga keindoan, septy berparas memancarkan kecantikan perempuan indonesia asli, klo dimiripkan dengan artis dia bertipe seperti Dian Sastro, Sandra Dewi dan Nisa (kalian tahu org yang ketiga? Kuharap kalian tidak tahu karena hanya asal sebut supaya sunah rosul : ganjil) Aku bertemu dengannya disaat awal mengikuti eskul, ketika pada tahun kedua ternyata kami sekelas. Hingga pada suatu saat entah apa yang kumakan saat sarapan hingga kejadian aneh ini bisa terjadi. Septy mengajaku bicara berdua, kemudian dia menembak ku! Aku syock berat, ko bisa? Tanyaku dalam hati. Dan kalian tahu apa yang keluar dari mulut ku? "maaf ty, janu ga mau pacaran dulu" itulah keanehan yang terjadi, aku lebih menyukai meratapi febi memandangnya dari jauh daripada membuka lembaran baru dengan perempuan lain yang juga kusukai saat itu.
Seiring tahun-tahun berganti, begitu pula febi dan kisah cintanya yang selalu Bergonta ganti pasangan. Entah kenapa ketika SMA kita menjadi satu sekolah lagi. Dan kejadian itupun terulang, dia dipacari kaka kelas di SMA. Dan aku pun hanya bisa memandangnya di kejauhan, tersenyum ketika dia melambai kearahku sambil berjalan dengan pasangannya. Diawal tahun pertama SMA ketika itu kelasku mengikuti kompetisi sepakbola antar kelas. Karena aku cukup lihai -mengingat semenjak kecil kerjaanku hanya bermain bola di komplek rumahku- aku pun dipasang menjadi striker, dan selalu mencetak gol. Kulihat di sisi lapangan febi selalu menonton dan kadang sesekali dia berteriak "ayo janu!" dan ketika usai dia selalu menyapaku "kamu jago juga yah jan? Ko bisa sih ampe kipernya ketipu gitu?" aku pun membalas "kipernya ngeliat kamu kali feb, jadi otaknya ngawur" candaku.
Semenjak itu tim kelasku selalu menang hingga masuk semifinal. Lawan kami adalah kelas dua, dan pada saat itu angkatan ku dan angkatan kelas dua memang kurang akur. Angkatan kita sering bersitegang dan selalu di tengahi oleh kelas tiga. Pada saat itu permainan berlangsung keras. Ketika aku membawa bola dan berhadapan satu lawan satu dengan kiper, Aku diterjang kiper tersebut, dia menerjang bagaikan kita saat ini sedang bergulat bukan bermain bola. Aku terpental terkena sikutannya. Aku meringis kesakitan merasakan ada benturan hebat di kepalaku. Aku pun di tandu ke sisi lapangan oleh PMR.
Aku setengah sadar, kesadaranku mulai pudar ketika kulihat darah di tanganku setelah mengusap-usap kepalaku yang sakit. Ketika aku dibawa ke ruang kesehatan kulihat samar2 febi mengikuti disisiku. Aku merasa seperti mimpi melihat wajah cemas febi mengikutiku hingga keruang kesehatan kemudian aku tidak sadar. Kesadaranku pulih ketika semua teman2 kelasku membuat keributan berkumpul di sekelilingku. Mereka berteriak meneriakan kemenangan, yup kelasku menang dan melaju ke final. Diantara kerumunan kulihat sosok febi di kejauhan memandangiku dan tersenyum cemas kearahku, aku pun membalas senyumannya dan kemudian sekelilingku pun di penuhi teman sekelasku yang kemudian membopongku rame2 untuk merayakan kemenangan, setelah itu sosok febi pun menghilang karena dia berbeda kelas denganku.
Setelah kejadian itu kami menjadi juara, di final aku cukup fit untuk bermain walaupun dengan keadaan kepala di perban. Dan kehadiran febi tak terlihat dari awal pertandingan final tersebut. Padahal dia selalu menonton dari awal kompetisi di mulai, kenapa ketika acara puncak dia tak menonton? Sudahlah, pikirku. Yang penting kelasku telah juara. Beberapa bulan setelah kejadian itu kulihat febi berjalan sendirian tanpa ditemani bodyguard eh..pacarnya. Aku pun memberanikan diri untuk menyapanya. "sendirian aja feb?" "iyah..temenin aku pulang yuk?" semenjak itu pun kita selalu bareng baik pergi atupun pulang sekolah.
Jantungku berdegup kencang, perasaan ketika kelas 6 SD pun terulang, dandan dan ngaca dalam waktu lama pun terulang, namun kali ini kita janjian di suatu tempat karena aku tak mau orang tua ku tahu. Aku canggung sekali, dan lucunya dia mengajariku untuk ngedate dengan baik dan benar, pokonya lucu, karena sebelumnya aku tak pernah sekalipun pacaran begitu pula kencan, kami mungkin lebih tampak bibi mengajak maen keponakannya. Dia selalu memberi masukan cara ngedate yang baik dan benar. Seperti ketika ada sekumpulan perempuan yang curi-curi pandang kepadaku dan aku pun tersenyum kearah mereka dan tiba-tiba "aw..sakit feb! Kenapa nyubit sih?" "jangan kegatelan ama cewek lain kalo lagi jalan ama cewek sendiri!" sewotnya. "ih, sapa yang gatel? Mereka duluan yang mandangin janu dan senyum2 kaya gitu! Kenapa juga coba mereka kaya gitu?"balasku "soalnya kamu cakep" ujarnya "oh.." ucapku "bukan oh doank kasep! Kalo ada cewek yang muji, kamu harusnya bilang makasih!" jawabnya "makasih deh feb" ujarku singkat, "kamu tuh yah? Jarang lho cewek berani muji cowok, seharusnya kamu bales juga! Kecuali kalo aku emang ga cantik menurut kamu" ujarnya sambil cemberut. "eh iyah..kamu juga cantik feb..hehehe..." itulah pelajaran yang selalu terngiang2 olehku saat kencan pertama.
Kau tahu? Tak selamanya cerita berjalan indah dalam kehidupan ini. Ternyata ada kejadian yang tak terduga muncul. Dia menangis terisak-isak di kelas ketika istirahat. Aku diberitahu teman sekelasnya yang heboh berlari ke kelasku dan berkata kalo febi sedari tadi menangis dikelas dan selalu izin untuk tidur dengan alasan sakit ke semua guru padahal dia sedari tadi menangis. Ketika kumasuki kelasnya tangisannya semakin menjadi2 ketika melihat kedatanganku. Aku pun duduk disebelahnya untuk meredakannya dan bertanya "Ada apa feb? Kenapa nangis?" sambil terisak-isak febi bercerita kalau kemarin dia liburan bersama keluarganya. Dan dia mulai merasa aneh ketika ada keluarga lain saat liburan tersebut. Awalnya febi mengira hanya keluarga teman ayahnya, tapi ternyata ada maksud dibalik itu semua. Febi diperkenalkan dengan seorang laki-laki anak keluarga tersebut, yang bernama agus. Setelah itu febi dan agus seperti di seting agar selalu berduaan dengan agus. Dan rupanya mereka di jodohkan.
Agus sudah kuliah dan febi masih kelas satu sma, dan parahnya agus itu omes (otak mesum) begitulah penjelasan febi. Ketika dalam satu ruangan agus berusaha mencium febi, dan febi mati2an untuk menghindar. Ketika melaporkan kepada orang tuanya, orang tuanya marah2 karena febi mengacuhkan agus. Febi ditekan supaya menerima kenyataan kalo agus adalah calon suaminya kelak. Kulihat perban di pergelangan tangannya. Aku berteriak marah, "kamu ngapain pake gini2an segala!!??" rupanya febi sudah tak tahan, dia merasa depresi karena keadaan ini. Aku pun menghiburnya dan berkata semuanya akan baik-baik saja selama aku ada di sisinya menemaninya.
Di saat pulang kerumah, aku tersentak kaget. Karena ada tamu dirumah dan tamu itu adalah ayahnya febi. Ayahku dan ayahnya tampak sedang berbicara serius dan memandang sekilas kearahku dengan pandangan menyeramkan. Aku pun berlari memasuki kamarku. Ada apa ini? Ujarku dalam hati. Aku dipanggil orang tuaku. Dan orang tuaku marah besar mengetahui aku dekat dengan febi yang telah dijodohkan oleh orang tuanya. Padahal selama ini aku merahasiakan semua ini, namun entah darimana orang tuaku mendengar kedekatanku. Aku di paksa orang tuaku untuk menjauhi febi. Rasanya seperti mimpi saja.
Disekolah pikiranku melayang. Entah apa yang mesti kulakukan. Semua pelajaran tak dapat ku cerna, pikiranku hanya tertuju pada febi. Aku sayang pada febi namun keadaan tak memungkinkan untuk bersama, bila pun back street sekalinya ketahuan dampaknya sudah mengatasnamakan keluarga. Aku amat takut dengan keluargaku, Layaknya romeo and juliet pikirku. Ketika Pelajaran olah raga, disaat semua temanku mulai berganti baju dan satu persatu meninggalkan kelas tinggalah aku seorang dalam kelas. Kutetapkan untuk bolos pelajaran, Kukeluarkan walkmanku kuputar lagu creed dengan lagu one last breath yang saat itu sedang kusukai dan aku pun memulai menulis pada secarik kertas. Aku menulis hingga teman2ku selesai pelajaran olah raga.
Di saat pulang sekolah, aku mampir ke kelas nya dan memberikan surat itu kepadanya. Aku bilang ada tugas hingga mesti kerumah teman dan tak bisa mengantarnya pulang. Dia bilang ini surat apa? Aku hanya bisa tersenyum pahit dan membalikan badan kemudian melangkah menjauh seolah2 itu adalah perpisahan. Dan memang ternyata itu menjadi pertemuan terakhirku dengannya. Seminggu tak kulihat febi di sekolah padahal kita akan menghadapi kenaikan kelas. Rupanya dia pergi kerumah saudaranya yang bekerja menjadi atasan di majalah remaja di luar kota. Dan temanku menyarankanku untuk membaca salah satu majalah remaja karena ada salah satu cerpen karangan febi.
Dengan malu2 aku membeli majalah remaja untuk cewek itu sepulang sekolah, dan memang benar. Ada salah satu cerpen karangan febi di muat disitu, berisikan kisah cinta seorang cewek yang memendam rasa kepada seorang cowok dari semenjak umur 5 tahun. OMAYGAT!! Ternyata selama ini semua tak seperti yang kupikirkan. Sepertinya semua perjalanan kisah hidupnya tertuangkan dalam cerita tersebut. Di situ disebutkan ternyata semenjak dulu pun febi ternyata suka memandang ku dari kejauhan, menikmati senyumanku yang manis dan hal-hal lainnya.
Terungkaplah fakta bahwa sedari dulu febi menungguku, mengharapkan diriku untuk menyatakan cinta kepadanya yang tak kunjung datang namun selalu saja malah org lain yang melalukan itu. Sikapku yang tampak acuh tak acuh kepada dirinya hingga membuat febi tak kuasa untuk menolak cinta lain, juga dengan alasan agar dapat melupakan diriku namun ternyata tidak. Kini aku tahu kalau kenapa kita selalu satu sekolah, karena febi selalu bertanya-tanya kemana aku akan memilih sekolah, di saat final sepak bola febi tertidur dirumahnya karena seharian mencemaskan diriku hingga tidak tidur sampai pagi. Lalu selama ini aku bisa memandangnya dan menyapa dirinya disekolah karena febi menyengajakan diri untuk mencari diriku ingin mengetahui keadaanku, dan banyak hal-hal yang lain yang terungkap yang selama ini tak ku ketahui.
Namun semenjak kejadian perjodohan tersebut ditambah mendapat surat putus dariku dan semua penjelasanku. Maka dia pun melarikan diri ke rumah saudaranya di luar kota dan tak ingin kembali pulang karena tak tahan dengan penderitaan yang dialaminya. Lucunya di akhir cerita cerpen karangannya aku menghilang keluar negeri dan febi menamakan Anaknya janu di kemudian hari untuk mengenangku yang telah hilang. Aku tersenyum sedih mengakhiri cerita tersebut.
Berbulan2 kemudian setelah cerpen itu dimuat aku pun menyadari bila febi memilih untuk tinggal di luar kota bersama saudaranya. Dan tak pernah pulang kembali. Aku melalui hari2ku dengan perasaan rindu pada febi, mungkin dia saat ini sedang memikirkanku? tak ada yang tahu. Bertahun-tahun berlalu, stelah itu sering kali aku mempunyai kekasih yang baru, karena pikirku febi disana mungkin tak menginginkanku terus2an depresi karena dirinya, walaupun tak pernah lama dan selalu kandas. Mungkin sosok febi masih tak tergantikan dalam hatiku yang paling dalam menyebabkanku seringnya berganti pasangan tanpa menemukan yang cocok. Hingga setelah yang kesekian kalinya kutetapkan diriku untuk berhenti mencari namun menunggu, menunggu keajaiban layaknya di saat umurku 5 tahun dimana secara tak sengaja ku temukan dirinya disaat aku bejalan bersma ibuku.
Mungkin seperti dalam cerpen ciptaannya, bila kita memang tidak berjodoh dan tak akan pernah bertemu lagi, suatu saat nanti aku pun akan menamakan anakku seperti namanya kelak. Kupikir mungkin ini semua karena nama kita, janu dari januari dan febi dari februari, januari dan februari tak akan pernah bisa bersama karena bila bersama maka bulan jadi hanya 11. Mungkin Febi jodohnya dengan si Latib, entahlah itu hanya gurauanku saja, hehehe.
Kututup tulisanku yang telah selesai. Kemudian ku besarkan volume suara mp3 yang sedari tadi mengalun menemaniku menulis semua cerita tentang kisahnya, saat ini sedang mengalun lagu yang merupakan lagu favoritnya ketika kita berpacaran dulu, aku tersenyum sambil memejamkan mataku dan membayangkan senyum manisnya. Aku pun berujar pelan untuk mengenang kata yang selalu ku katakan kepadanya dulu "Janu sayang Febi, dan sayang itu tak akan pernah hilang.." dan akupun mulai tertidur.
kasih tak sampai
Posted by
fachtwentyfour
Hari ini ujian, aku menempati bangku paling depan, aku menganggapnya suatu kesialan karena posisi menentukan prestasi begitulah dulu semasa aku bersekolah ada istilah tersebut, namun aku cukup beruntung karena di belakangku adalah seorang perempuan yg cukup pintar dan dahulu dia berasal dari smp favorit di kotaku. Ini adalah tahun pertama dan ujian pertamaku di sekolah menengah atas, dan semenjak ujian tersebut aku menjadi akrab dengan perempuan yg duduk di belakangku tersebut, kita menjadi sering bercanda, dan begitu kita bertukar no telepon rumah (dahulu hp masih jarang dan bukan hal yg wajar murid sma punya hp) kita menjadi semakin dekat dan bila telah ngobrol di telepon bisa hingga berjam-jam hingga akhirnya telepon di lantai 2 dirumahku di putus oleh orang tuaku karena jebolnya pulsa telepon rumah. Begitulah awal kedekatan kami dari bangku ujian berdekatan hingga menelepon berjam-jam setiap hari.
Sebenernya, awal aku memasuki kelas baru diawal sma ini yg ku kecengi adalah perempuan yg sebangku dengannya. Dan awalnya aku dekat dengannya agar aku bs mendekati si temannya itu, anggaplah kita sebut si b, namun seiring waktu berjalan aku menjadi menyukai perempuan yg duduk di belakangku saat ujian yg kita sebut si a, tunggu dulu sebelum berbicara lebih jauh, kita harus tahu bila si a sudah mempunyai pacar, dan masa sma adalah masa genk atau grup perkumpulan bukan? Dimana sekumpulan murid yg merasa bs nyambung dan akrab kemudian menjadi sering berkumpul bersama dan menjadi suatu genk, dan sialnya teman satu genk yg jg teman dekatku menyukai si a dan kita sering membahas si a bersama-sama.
Pelik bukan? yup begitulah keadaanya, aku merahasiakan kedekatanku dengan si a baik di sekolah maupun diluar lingkungan sekolah, bahkan rumahnya, saya suka sekali dua kali iseng mengunjungi rumahnya saat itu dengan alasan meminjam buku catatan atau apalah. Dan bila telah sampai di rumahnya saya hanya bisa tersenyum dan setelah itu pulang karena keterbatasan waktu dengan memendam rasa masih ingin berlama2 di rumahnya namun keadaan tak bisa seperti itu.
Suatu hari di tempat les, guru les ku meminta agar muridnya untuk sementara masuk jadwal malam, karena jadwal sore biasa kami belajar beliau mendapat halangan. Keajaiban pun di mulai. Aku melihat sosok si a ketika sedang bengang bengong sendiri di kantin. Karena keakraban yg telah terjalin diantara kita berdua tampak kebahagian terpancar dari wajahnya. Kita bisa bertemu di suatu dimensi lain tanpa penghalang pacarnya di rumahnya atau pun temanku yg mencintai dirinya di sekolah. Setelah itu kutetapkan kepada orang tuaku untuk mengambil kelas malam selamanya. Dan lucunya kita ternyata satu level dan sekelas.
Dampak efek sampingnya begitu hebat. Dari yg dulu pergi injury time pulang paling rajin, menjadi sebaliknya. Berangkat 2 jam sebelum jadwal dan pulang kerumah 2 jam setelah jadwal (dulu kotaku belum semacet sekarang, bakalan ditertawakan kalo pulang telat kerumah dengan alasan macet) aku ingin menambah berita, kami belum menyatakan cinta satu sama lain. kami menganggap kita berdua sahabat. Dia selalu menjaga persaan seperti pada saat aku berulang tahun dia memberiku hadiah dengang tulisan 'untuk sahabatku yg paling baik sedunia!' dan akupun begitu karena melihat keadaan dia mempunyai pacar dan teman di sekolahku menyukainya.
Di tahun kedua sma dia pindah sekolah ke sma yg lebih bagus dr sekolah kami sekarang. Saya cukup sedih namun saya pikir keadaanya sama saja bukan? Melihat situasinya seperti ini. Perlu diketahui dia masih berpacaran dengan pacarnya, dan teman ku pun masih menyukainya walau telah ditolak beberapa kali olehnya, yg kuanggap karena diriku (pengennya hehehe) dan ternyata cinta temanku itu begitu besar, temanku sering mengajakku untuk curhat dan disaat berbicara mengenai si a, temanku sering menitikan air mata karena cintanya yg begitu besar terhadap si a, bila itu terjadi aku menjadi semakin merasa bersalah pada temanku itu karena kedekatanku dengan si a yg tak semua org tahu.
Waktu pun berjalan seiring dengan kedekatan ku dengan si a yg semakin menjadi-jadi. Mau tau apa saja? kita suka bertemu di rumah temanku yg lain, dan dirumah temanku itu kita sering berduaan (tanpa melakukan hal-hal yg aneh2 lho?) aku senang tidur di pangkuannya sambil mengelus2 rambutnya dan berbicara panjang lebar. Kemudian di saat teman sekelasnya berulang tahun dia mengajaku untuk menjadi pendampingnya. Terus dia ke sekolahnya memakai mobil dan dia seringkali menjemputku untuk pulang bareng. Bahkan kita pun sering ngedate di hari2 lain selain malem minggu, dengan keadaan menyamar, ketika menjemput aku memarkirkan mobilku jauh dr rumahnya dan dia naik becak untuk menemuiku di tempat aku menjemput.
keadaan indah tak berjalan selamanya. hal-hal yg tak diinginkan datang satu persatu sedikit demi sedikit tanpa kita sadari seperti rayap menggerogoti kayu. Ketika suatu sore saat aku pulang bareng dengannya dia ingin sekali jajan dulu di sekolahku yg merupakan sekolahnya yg dulu. Dia pun memarkirkan mobilnya di dekat sekolah dan memintaku menemaninya jajan. Begitu selesai, disaat aku dan dia memasuki mobi, temanku yg suka pada si a, memergoki kami memasuki mobil berdua. Kemudian di saat valentine, karena aku begitu menyayanginya dan dia pernah berkata menginginkan cincin mood ring (saya lupa namanya, pokonya bisa berubah warna sesuai mood kita) saya pun menghadiahi cincin tersebut dan memasangkannya di jari manis dengan melepas terlebih dahulu cincin yg telah melekat pemberian pacarnya. Dan tak lama kemudian pacarnya pun mulai mengendus ada yg tak beres dan mengamuk mengancam bunuh diri ketika si a bilang lebih memilih diriku dan meminta putus dr pacarnya.
Keadaan semakin tak menentu di saat si a berbicara dengan terisak-isak di rumah sakit karena pacarnya melakukan hal nekat ketika dia meminta putus hubungan. Juga temanku yg menganggap ku pengkhianat di sekolah dikarenakan selama ini dia mempercayaiku namun ternyata aku menusuknya dr belakang. Beberapa hari kemudian saya diancam oleh pacarnya si a, dan dia bilang akan menghabisiku dan mencariku di sekolah. Seminggu saya tidak masuk sekolah karena takut, pacarnya si a jauh lebih tua umurnya dariku dan terkenal preman, gegedug di lingkungan rumahnya. Aneh bukan? Kalo membayangkan org seseram itu menangis dihadapan si a memohon2 agar tidak diputus dan mengancam bunuh diri.
Kulupakan dan kuakhiri kisahku dengan si a, berminggu-minggu aku berusaha menghindar darinya, pacarnya si a pun menghubungiku dan meminta maaf kepadaku atas sikapnya yg dulu kasar kepadaku memaki2ku dan mengancam akan menghabisiku, malah kini berbalik keadaanya katanya saya orgnya pengertian semenjak aku menjauh, si a jd kembali padanya dan pacarnya kini malah menawarkan bantuan kalau ada yg menggangguku dia bersedia melindungiku, aneh bukan? Berbulan-bulan berlalu aku masih memikirkannya hingga suatu saat ada sebuah telepon dr seorang perempuan yg mengaku temennya si a. Dia memintaku untuk menolongnya.
Temannya itu bercerita kalau si a berulang tahun, dan teman2nya berencana membuat surprise kepadanya. Ketika teman2nya menanyakan apa yg dia inginkan untuk hadiah ulang tahunnya, si a berkata ingin diriku. Dan teman2nya pun membuat rencana menjadikan aku sebagai kado. Aku bimbang, dan akhirnya aku menyetujui rencana tersebut. Hingga pada hari H, aku pun muncul di saat teman2nya mulai menyanyikan lagu ulang tahun. Aku melihat matanya berkaca2 seolah2 tak percaya itu aku, karena berbulan2 kami tak bertemu.
Namun apa yg terjadi dengan diriku? Aku bersikap dingin dan ketika teman2nya mengeluarkan yel-yel "cium..cium..cium.." aku hanya berkata "salaman aja yah?" dan kami pun bersalaman layaknya org yg menyepakati perjanjian kerjasama. Setelah itu kejadian berlangsung cepat hingga pesta berakhir sikap kaku dan dinginku tak berubah, aku tak banyak bicara hanya berbasa basi menanyakan keadaannya.
Di saat pulang berhubung aku mengajak temanku dan kami memakai mobil kami mengantar semua temannya satu persatu. Hingga tiba giliran dia terakhir aku pun memberinya kado semua catatan2 curhat yg pernah kita buat berdua dahulu kepadanya. Dia mengucapkan terima kasih dan kita pun berpisah. Itulah pertemuan terakhir dengan si a. Dan itulah perjalan kisahku bersamanya.
Tamat.
Sebenernya, awal aku memasuki kelas baru diawal sma ini yg ku kecengi adalah perempuan yg sebangku dengannya. Dan awalnya aku dekat dengannya agar aku bs mendekati si temannya itu, anggaplah kita sebut si b, namun seiring waktu berjalan aku menjadi menyukai perempuan yg duduk di belakangku saat ujian yg kita sebut si a, tunggu dulu sebelum berbicara lebih jauh, kita harus tahu bila si a sudah mempunyai pacar, dan masa sma adalah masa genk atau grup perkumpulan bukan? Dimana sekumpulan murid yg merasa bs nyambung dan akrab kemudian menjadi sering berkumpul bersama dan menjadi suatu genk, dan sialnya teman satu genk yg jg teman dekatku menyukai si a dan kita sering membahas si a bersama-sama.
Pelik bukan? yup begitulah keadaanya, aku merahasiakan kedekatanku dengan si a baik di sekolah maupun diluar lingkungan sekolah, bahkan rumahnya, saya suka sekali dua kali iseng mengunjungi rumahnya saat itu dengan alasan meminjam buku catatan atau apalah. Dan bila telah sampai di rumahnya saya hanya bisa tersenyum dan setelah itu pulang karena keterbatasan waktu dengan memendam rasa masih ingin berlama2 di rumahnya namun keadaan tak bisa seperti itu.
Suatu hari di tempat les, guru les ku meminta agar muridnya untuk sementara masuk jadwal malam, karena jadwal sore biasa kami belajar beliau mendapat halangan. Keajaiban pun di mulai. Aku melihat sosok si a ketika sedang bengang bengong sendiri di kantin. Karena keakraban yg telah terjalin diantara kita berdua tampak kebahagian terpancar dari wajahnya. Kita bisa bertemu di suatu dimensi lain tanpa penghalang pacarnya di rumahnya atau pun temanku yg mencintai dirinya di sekolah. Setelah itu kutetapkan kepada orang tuaku untuk mengambil kelas malam selamanya. Dan lucunya kita ternyata satu level dan sekelas.
Dampak efek sampingnya begitu hebat. Dari yg dulu pergi injury time pulang paling rajin, menjadi sebaliknya. Berangkat 2 jam sebelum jadwal dan pulang kerumah 2 jam setelah jadwal (dulu kotaku belum semacet sekarang, bakalan ditertawakan kalo pulang telat kerumah dengan alasan macet) aku ingin menambah berita, kami belum menyatakan cinta satu sama lain. kami menganggap kita berdua sahabat. Dia selalu menjaga persaan seperti pada saat aku berulang tahun dia memberiku hadiah dengang tulisan 'untuk sahabatku yg paling baik sedunia!' dan akupun begitu karena melihat keadaan dia mempunyai pacar dan teman di sekolahku menyukainya.
Di tahun kedua sma dia pindah sekolah ke sma yg lebih bagus dr sekolah kami sekarang. Saya cukup sedih namun saya pikir keadaanya sama saja bukan? Melihat situasinya seperti ini. Perlu diketahui dia masih berpacaran dengan pacarnya, dan teman ku pun masih menyukainya walau telah ditolak beberapa kali olehnya, yg kuanggap karena diriku (pengennya hehehe) dan ternyata cinta temanku itu begitu besar, temanku sering mengajakku untuk curhat dan disaat berbicara mengenai si a, temanku sering menitikan air mata karena cintanya yg begitu besar terhadap si a, bila itu terjadi aku menjadi semakin merasa bersalah pada temanku itu karena kedekatanku dengan si a yg tak semua org tahu.
Waktu pun berjalan seiring dengan kedekatan ku dengan si a yg semakin menjadi-jadi. Mau tau apa saja? kita suka bertemu di rumah temanku yg lain, dan dirumah temanku itu kita sering berduaan (tanpa melakukan hal-hal yg aneh2 lho?) aku senang tidur di pangkuannya sambil mengelus2 rambutnya dan berbicara panjang lebar. Kemudian di saat teman sekelasnya berulang tahun dia mengajaku untuk menjadi pendampingnya. Terus dia ke sekolahnya memakai mobil dan dia seringkali menjemputku untuk pulang bareng. Bahkan kita pun sering ngedate di hari2 lain selain malem minggu, dengan keadaan menyamar, ketika menjemput aku memarkirkan mobilku jauh dr rumahnya dan dia naik becak untuk menemuiku di tempat aku menjemput.
keadaan indah tak berjalan selamanya. hal-hal yg tak diinginkan datang satu persatu sedikit demi sedikit tanpa kita sadari seperti rayap menggerogoti kayu. Ketika suatu sore saat aku pulang bareng dengannya dia ingin sekali jajan dulu di sekolahku yg merupakan sekolahnya yg dulu. Dia pun memarkirkan mobilnya di dekat sekolah dan memintaku menemaninya jajan. Begitu selesai, disaat aku dan dia memasuki mobi, temanku yg suka pada si a, memergoki kami memasuki mobil berdua. Kemudian di saat valentine, karena aku begitu menyayanginya dan dia pernah berkata menginginkan cincin mood ring (saya lupa namanya, pokonya bisa berubah warna sesuai mood kita) saya pun menghadiahi cincin tersebut dan memasangkannya di jari manis dengan melepas terlebih dahulu cincin yg telah melekat pemberian pacarnya. Dan tak lama kemudian pacarnya pun mulai mengendus ada yg tak beres dan mengamuk mengancam bunuh diri ketika si a bilang lebih memilih diriku dan meminta putus dr pacarnya.
Keadaan semakin tak menentu di saat si a berbicara dengan terisak-isak di rumah sakit karena pacarnya melakukan hal nekat ketika dia meminta putus hubungan. Juga temanku yg menganggap ku pengkhianat di sekolah dikarenakan selama ini dia mempercayaiku namun ternyata aku menusuknya dr belakang. Beberapa hari kemudian saya diancam oleh pacarnya si a, dan dia bilang akan menghabisiku dan mencariku di sekolah. Seminggu saya tidak masuk sekolah karena takut, pacarnya si a jauh lebih tua umurnya dariku dan terkenal preman, gegedug di lingkungan rumahnya. Aneh bukan? Kalo membayangkan org seseram itu menangis dihadapan si a memohon2 agar tidak diputus dan mengancam bunuh diri.
Kulupakan dan kuakhiri kisahku dengan si a, berminggu-minggu aku berusaha menghindar darinya, pacarnya si a pun menghubungiku dan meminta maaf kepadaku atas sikapnya yg dulu kasar kepadaku memaki2ku dan mengancam akan menghabisiku, malah kini berbalik keadaanya katanya saya orgnya pengertian semenjak aku menjauh, si a jd kembali padanya dan pacarnya kini malah menawarkan bantuan kalau ada yg menggangguku dia bersedia melindungiku, aneh bukan? Berbulan-bulan berlalu aku masih memikirkannya hingga suatu saat ada sebuah telepon dr seorang perempuan yg mengaku temennya si a. Dia memintaku untuk menolongnya.
Temannya itu bercerita kalau si a berulang tahun, dan teman2nya berencana membuat surprise kepadanya. Ketika teman2nya menanyakan apa yg dia inginkan untuk hadiah ulang tahunnya, si a berkata ingin diriku. Dan teman2nya pun membuat rencana menjadikan aku sebagai kado. Aku bimbang, dan akhirnya aku menyetujui rencana tersebut. Hingga pada hari H, aku pun muncul di saat teman2nya mulai menyanyikan lagu ulang tahun. Aku melihat matanya berkaca2 seolah2 tak percaya itu aku, karena berbulan2 kami tak bertemu.
Namun apa yg terjadi dengan diriku? Aku bersikap dingin dan ketika teman2nya mengeluarkan yel-yel "cium..cium..cium.." aku hanya berkata "salaman aja yah?" dan kami pun bersalaman layaknya org yg menyepakati perjanjian kerjasama. Setelah itu kejadian berlangsung cepat hingga pesta berakhir sikap kaku dan dinginku tak berubah, aku tak banyak bicara hanya berbasa basi menanyakan keadaannya.
Di saat pulang berhubung aku mengajak temanku dan kami memakai mobil kami mengantar semua temannya satu persatu. Hingga tiba giliran dia terakhir aku pun memberinya kado semua catatan2 curhat yg pernah kita buat berdua dahulu kepadanya. Dia mengucapkan terima kasih dan kita pun berpisah. Itulah pertemuan terakhir dengan si a. Dan itulah perjalan kisahku bersamanya.
Tamat.
Labels:
my cerpen
capruk mode on
Posted by
fachtwentyfour
setelah sekian lama tidak menulis d blog, tidak beres jg cerpen2 nya hahaha,kacau, banyak pikiran euy, ternyata dunia kerja menyita segalanya yah?hampir mirip dengan pacaran, kita sampai lupa makan dan lupa segalanya..
tapi di waktu2 luangku di kota yg penuh kesembrawutan ini,saya memikirkan untuk menulis d blog lg,semacam curhat dr kepenatan hidup lah..maka ingin berbagi cerita2 yg kudapat dr keseharian dr buku2 dan dr niat menulis status2 fb yg mungkin belum kupublikasikan walaupun telah kupikirkan untuk menulisnya :
pertama2 saya ingin berkata "ABCDEFG...Aduh Bo Cape Dech Ekyeu Fusing Gila..hahay..."
Tidur di hotel sama dengan resti (bosku berkata seperti itu) resti teman SMA ku kah? oh ternyata resti itu resiko tinggi hehehe...
prlu diingat, setelah menikah proses suami ada 3 tahap :
1. "pandangan hidup" artinya pada awal2 penganten baru cukup di pandang maka suami akan hidup.
2. "sandaran hidup" artinya setelah menjalani beberapa tahun maka dengan istri sandaran kepada suami maka suami akan hidup.
3. "pegangan hidup" artinya ini telah melewati pernikahan dlm waktu lama, suami harus dipegang dulu baru hidup. ;p
(bukan maksud sara) dua org pendeta naek motor kemudian ditilang polisi. "bapak ditilang karena menerobos lampu merah, memangnya tidak takut celaka?" ujar polisi. si pendeta pun menjawab "kami sedang buru2 pak polisi, kami tidak takut celaka karena yesus bersama kami". "kalo gitu tilangnya di tambah dengan pelanggaran menaiki motor bonceng tiga" ujar polisi.
pantun :empat kali empat buat offroad. sempat tak sempat pengen offroad...T.T
prinsip baru : "tak ada senjata yg bisa membunuh keyakinan"
kalau punya anak pengen pisan namain "Azaes" dan ada unsur nama "ken"
(bukan maksud sara)waktu baca novel supernova petir banyak hal2 luchu, diantaranya adalah saat anak2 SMA jaman dulu mabuk pake minum murahan dan komentarnya " Gelo siah! Rasana siga digebug cina teu ngalawan!" hehehe..
terus ada istilah "jamu rasa bangsat" ;p
terus benarkah : "yg nama depannya dari 'na' itu cakep" contoh : naila, nabila, dsb..
(sumber dr novel dee 'supernova petir')
udah ah cukup capruk hr ini nya, somoga menghibur..hehehe...
tapi di waktu2 luangku di kota yg penuh kesembrawutan ini,saya memikirkan untuk menulis d blog lg,semacam curhat dr kepenatan hidup lah..maka ingin berbagi cerita2 yg kudapat dr keseharian dr buku2 dan dr niat menulis status2 fb yg mungkin belum kupublikasikan walaupun telah kupikirkan untuk menulisnya :
pertama2 saya ingin berkata "ABCDEFG...Aduh Bo Cape Dech Ekyeu Fusing Gila..hahay..."
Tidur di hotel sama dengan resti (bosku berkata seperti itu) resti teman SMA ku kah? oh ternyata resti itu resiko tinggi hehehe...
prlu diingat, setelah menikah proses suami ada 3 tahap :
1. "pandangan hidup" artinya pada awal2 penganten baru cukup di pandang maka suami akan hidup.
2. "sandaran hidup" artinya setelah menjalani beberapa tahun maka dengan istri sandaran kepada suami maka suami akan hidup.
3. "pegangan hidup" artinya ini telah melewati pernikahan dlm waktu lama, suami harus dipegang dulu baru hidup. ;p
(bukan maksud sara) dua org pendeta naek motor kemudian ditilang polisi. "bapak ditilang karena menerobos lampu merah, memangnya tidak takut celaka?" ujar polisi. si pendeta pun menjawab "kami sedang buru2 pak polisi, kami tidak takut celaka karena yesus bersama kami". "kalo gitu tilangnya di tambah dengan pelanggaran menaiki motor bonceng tiga" ujar polisi.
pantun :empat kali empat buat offroad. sempat tak sempat pengen offroad...T.T
prinsip baru : "tak ada senjata yg bisa membunuh keyakinan"
kalau punya anak pengen pisan namain "Azaes" dan ada unsur nama "ken"
(bukan maksud sara)waktu baca novel supernova petir banyak hal2 luchu, diantaranya adalah saat anak2 SMA jaman dulu mabuk pake minum murahan dan komentarnya " Gelo siah! Rasana siga digebug cina teu ngalawan!" hehehe..
terus ada istilah "jamu rasa bangsat" ;p
terus benarkah : "yg nama depannya dari 'na' itu cakep" contoh : naila, nabila, dsb..
(sumber dr novel dee 'supernova petir')
udah ah cukup capruk hr ini nya, somoga menghibur..hehehe...
Labels:
kotretan kumaha sayah
cerpen belum ada judul
Posted by
fachtwentyfour
“Rin, minta cewek donk?” ujarku. “Boleh, kamu pengen yg kaya gimana?” Tanya Rini. “Kalo bisa sih yg idungnya pesek, item, jerawatan, rambutnya kaya sapu ijuk!” ujarku lagi,“serius lo?” Tanya Rini lagi. “Ah lagian kamu mah udah tau cowok maunya kaya gimana pake ditanya segala, yg pasti cantik, sexy bohay..” ujarku lagi dan lagi, “oh iya yah?hehehe..iyah deh ntar rini cariin khusus buat sang pangeran!” sela Rini, “eits masih belum beres, harus rajin mengaji juga yah?” sambungku. “sip! yang udah hajah juga aja sekalian” sewot Rini.
Itulah percakapan pembuka disaat aku baru putus cinta. Saat itu adalah masa SMA dimana masa sedang panen, yaitu petik buah dari pohon sini terus pindah lagi ke pohon sono, begitulah ungkapannya. Datanglah hari yang dinanti nanti “Pangeran! Rini punya cewek buat sang pangeran” sapa rini pada suatu hari. Sebentar..pangeran? apa itu? Itu adalah namaku, hahaha.. unik bukan? Nama panjangnya adalah Pangeran Persia. Saya tak suka dipanggil Persia karena bila dipanggil sangat tidak enak, bisa per layaknya spare part atau sia yang dalam bahasa sunda berarti kamu dan amat kasar. Kalau pang kan lebih keren? Kesannya anak punk, atau ngeran yang terdengar keren (keren dari hongkong?) Kenapa jadi membahas namaku? Kembali ke cerita ah.
“mana liat fotonya?” tanyaku “nih!” ujar rini. Kugenggam secarik foto box yg berkilauan tersebut, nafasku tersendat-sendat ketika pandanganku meraba-raba siluet makhluk yang terdapat pada foto box tersebut (lebay) “serius ah rin? Kok kumisan sih?” “eh..maaf pang, itu foto rini bareng mas bayawak” ujarnya sambil tersipu. Aneh kan namanya? Jangan protes memang itu namanya. “yang ini nih..namanya neneng byutipul” hahaha..ini cerita apaan sih? Ga bisa apa si pengarangnya ngasih nama yang wajar buat tokoh2nya? Ketika kuperhatikan foto itu, memang byutipul orangnya.
Semenjak melihat foto itu kulakukan ritual di kamarku yang biasa kulakukan. Kutulis nama NENENG BYUTIPUL pada dinding kamarku agar si neneng terngiang-ngiang dikepalaku setiap saat kemudian universe pun mendukung keinginanku (the secret) . esoknya kutelepon neneng byutipul dari wartel dekat rumah. Hatiku berdebar kencang saat kutekan tuts2 telepon wartel, bunyi nut..nut..nut.. terdengar seperti bunyi bom yang akan meledak. Ketika suara trek terdengar dan ada suara menyapa “Halo?” aku membalas “bisa bicara dengan neneng?” “ini neneng, niy capa yach?” mungkin karena suaraku terdengar keren neneng berubah suara menjadi so’ genit, kalo memang sifatnya seharusnya ia berkata haloh bukan halo benar bukan?
Setelah pembicaraan lewat telepon tersebut kami pun bertemu, dan perlu diingat aku memakai angkot dalam transportasiku. Dipertemuan kedua aku ingin terlihat keren dan mengajak temanku yg bermobil untuk menjemputnya, kuiming-imingi teman neneng yg sama byutipulnya temanku pun mau. Namanya adalah Agus Impun, ia biasa dipanggil Ampun, perawakannya besar berlainan dengan namanya, kenapa? Karena bisnis orang tuanya adalah ikan impun.
Kembali ke cerita dikemudikanlah sedan ceper gaul itu kearah sekolah dimana neneng bertempat. Dan benarlah seperti yg kujanjikan neneng membawa teman yg mungkin hampir sama byutipul dengannya. Namun sialnya begitu mendekat ampun berbisik kepadaku “pang, itumah atuh pacarnya si coet, kakaknya si mutu, inget ga?” dan memang itulah adanya teman yg neneng bawa adalah pacarnya si coet kakaknya si mutu yg notabenya adalah predi alias preman didieu (preman setempat). Kedua gadis itupun memasuki mobil dan kita saling berkenalan. Teman neneng adalah Debora namanya. Neneng mengajak kita jalan2 keliling bandung, maka meluncurlah sedan ceper tersebut menyusuri kota bandung. Entah kenapa si ampun tampak jatuh cinta pada Debora, ini gawat. Dan amat sangat berbahaya, tapi si ampun tampak tak perduli. Kami pun layaknya dua pasang kekasih yg sedang double stik. Namun sialnya cerita ini bersambung karena keterbatasan waktu. (Bersambung)
Itulah percakapan pembuka disaat aku baru putus cinta. Saat itu adalah masa SMA dimana masa sedang panen, yaitu petik buah dari pohon sini terus pindah lagi ke pohon sono, begitulah ungkapannya. Datanglah hari yang dinanti nanti “Pangeran! Rini punya cewek buat sang pangeran” sapa rini pada suatu hari. Sebentar..pangeran? apa itu? Itu adalah namaku, hahaha.. unik bukan? Nama panjangnya adalah Pangeran Persia. Saya tak suka dipanggil Persia karena bila dipanggil sangat tidak enak, bisa per layaknya spare part atau sia yang dalam bahasa sunda berarti kamu dan amat kasar. Kalau pang kan lebih keren? Kesannya anak punk, atau ngeran yang terdengar keren (keren dari hongkong?) Kenapa jadi membahas namaku? Kembali ke cerita ah.
“mana liat fotonya?” tanyaku “nih!” ujar rini. Kugenggam secarik foto box yg berkilauan tersebut, nafasku tersendat-sendat ketika pandanganku meraba-raba siluet makhluk yang terdapat pada foto box tersebut (lebay) “serius ah rin? Kok kumisan sih?” “eh..maaf pang, itu foto rini bareng mas bayawak” ujarnya sambil tersipu. Aneh kan namanya? Jangan protes memang itu namanya. “yang ini nih..namanya neneng byutipul” hahaha..ini cerita apaan sih? Ga bisa apa si pengarangnya ngasih nama yang wajar buat tokoh2nya? Ketika kuperhatikan foto itu, memang byutipul orangnya.
Semenjak melihat foto itu kulakukan ritual di kamarku yang biasa kulakukan. Kutulis nama NENENG BYUTIPUL pada dinding kamarku agar si neneng terngiang-ngiang dikepalaku setiap saat kemudian universe pun mendukung keinginanku (the secret) . esoknya kutelepon neneng byutipul dari wartel dekat rumah. Hatiku berdebar kencang saat kutekan tuts2 telepon wartel, bunyi nut..nut..nut.. terdengar seperti bunyi bom yang akan meledak. Ketika suara trek terdengar dan ada suara menyapa “Halo?” aku membalas “bisa bicara dengan neneng?” “ini neneng, niy capa yach?” mungkin karena suaraku terdengar keren neneng berubah suara menjadi so’ genit, kalo memang sifatnya seharusnya ia berkata haloh bukan halo benar bukan?
Setelah pembicaraan lewat telepon tersebut kami pun bertemu, dan perlu diingat aku memakai angkot dalam transportasiku. Dipertemuan kedua aku ingin terlihat keren dan mengajak temanku yg bermobil untuk menjemputnya, kuiming-imingi teman neneng yg sama byutipulnya temanku pun mau. Namanya adalah Agus Impun, ia biasa dipanggil Ampun, perawakannya besar berlainan dengan namanya, kenapa? Karena bisnis orang tuanya adalah ikan impun.
Kembali ke cerita dikemudikanlah sedan ceper gaul itu kearah sekolah dimana neneng bertempat. Dan benarlah seperti yg kujanjikan neneng membawa teman yg mungkin hampir sama byutipul dengannya. Namun sialnya begitu mendekat ampun berbisik kepadaku “pang, itumah atuh pacarnya si coet, kakaknya si mutu, inget ga?” dan memang itulah adanya teman yg neneng bawa adalah pacarnya si coet kakaknya si mutu yg notabenya adalah predi alias preman didieu (preman setempat). Kedua gadis itupun memasuki mobil dan kita saling berkenalan. Teman neneng adalah Debora namanya. Neneng mengajak kita jalan2 keliling bandung, maka meluncurlah sedan ceper tersebut menyusuri kota bandung. Entah kenapa si ampun tampak jatuh cinta pada Debora, ini gawat. Dan amat sangat berbahaya, tapi si ampun tampak tak perduli. Kami pun layaknya dua pasang kekasih yg sedang double stik. Namun sialnya cerita ini bersambung karena keterbatasan waktu. (Bersambung)
Labels:
my cerpen
my bible of love
Posted by
fachtwentyfour

referensi film dari fach untuk semuanya...
bener2 keren lah,soalnya hampir mirip dengan kisah perjalanan cinta yg kualami..
rasakan lah makna2 indah di balik film itu, karena saya yakin sebagian besar org di dunia pasti mengalami hal seperti layaknya dalam film ini..
so my 2000 days of summer has passed, and I will wait for my autumn...
Labels:
kotretan kumaha sayah
Biodata
Posted by
fachtwentyfour
>Nama : fachtwentyfour
>Tempat & tahun lahir : bandung, 1986
>Lagu kesukaan : nining meida – anjeun
>Lalab kesukaan : peter (pete)
>Hal yg bs diambil dr pengalaman cinta selama ini : “Tuhan pasti memberikan yg terbaik untuk ku, dan mungkin dirinya bukanlah yg terbaik itu. Semua ini adalah ujian agar aku mendapat hikmahnya dan menjadi lebih baik lagi”
>Password biasa di pake : ***********
>Lebih seneng megang ular atau cewek : cewek
>Hewan Favorit : hewan ber sel Satu
>Terakhir disayang ama siapa : mau tau ajah
>Terakhir di benci ama siapa : mudah2an ga ada, amin
>Iklan tv favorit : Indocafe Capucino, alasan : “Nadine, capucino buatanmu…nomero uno!” mantap kata2nya hahaha…
>Actor yg disuka : barry prima, chok simbara
>Artis : eva arnas
>Hobby masa kecil : maen tanah dan maen air
>Hobby sekarang : maen hati
>Skill yg dimiliki : tatapan tajam penuh karisma (buahahaha wae)
>Skill yg ingin dimiliki : baca pikiran cewek
>Rencana buat besok : mikirin rencana buat besok
>Orang terakhir sms : operator
>Isi sms : “Hubungi aku yaa… “
>Hal yg dilakukan saat bête : ngitung beas
>Status : ingin menikah suatu saat
>Tipe wanita kesukaan : cantik, sexy, bohay, rajin mengaji dan ibadah
>Mantan Favorit : mau tau lagi aja ah
>Pilih masih janda atau sudah gadis : gadis
>Sudah cukup biodatanya : cukup ah cape mikir…
>Tempat & tahun lahir : bandung, 1986
>Lagu kesukaan : nining meida – anjeun
>Lalab kesukaan : peter (pete)
>Hal yg bs diambil dr pengalaman cinta selama ini : “Tuhan pasti memberikan yg terbaik untuk ku, dan mungkin dirinya bukanlah yg terbaik itu. Semua ini adalah ujian agar aku mendapat hikmahnya dan menjadi lebih baik lagi”
>Password biasa di pake : ***********
>Lebih seneng megang ular atau cewek : cewek
>Hewan Favorit : hewan ber sel Satu
>Terakhir disayang ama siapa : mau tau ajah
>Terakhir di benci ama siapa : mudah2an ga ada, amin
>Iklan tv favorit : Indocafe Capucino, alasan : “Nadine, capucino buatanmu…nomero uno!” mantap kata2nya hahaha…
>Actor yg disuka : barry prima, chok simbara
>Artis : eva arnas
>Hobby masa kecil : maen tanah dan maen air
>Hobby sekarang : maen hati
>Skill yg dimiliki : tatapan tajam penuh karisma (buahahaha wae)
>Skill yg ingin dimiliki : baca pikiran cewek
>Rencana buat besok : mikirin rencana buat besok
>Orang terakhir sms : operator
>Isi sms : “Hubungi aku yaa… “
>Hal yg dilakukan saat bête : ngitung beas
>Status : ingin menikah suatu saat
>Tipe wanita kesukaan : cantik, sexy, bohay, rajin mengaji dan ibadah
>Mantan Favorit : mau tau lagi aja ah
>Pilih masih janda atau sudah gadis : gadis
>Sudah cukup biodatanya : cukup ah cape mikir…
Labels:
kotretan kumaha sayah
I Love One Piece
Posted by
fachtwentyfour
My Fav Anime,

Semua karakternya keren, cerita yg luar biasa di tambah humor yg kocak merupakan perpaduan dahsyat dalam one piece (so iyeh gini?;p) pokonyamah wajib tonton lah..

sanji nightmare hehehe..

empat sekawan


Shanks special!


klik gambar utk memperbesar
sumber : Kaskus.us

Semua karakternya keren, cerita yg luar biasa di tambah humor yg kocak merupakan perpaduan dahsyat dalam one piece (so iyeh gini?;p) pokonyamah wajib tonton lah..

sanji nightmare hehehe..

empat sekawan


Shanks special!


klik gambar utk memperbesar
sumber : Kaskus.us
Labels:
gambar2
Perempuan Berbaju Putih
Posted by
fachtwentyfour
Pada salah satu universitas, terdapat suatu kejadian yang dialami oleh seorang mahasiswa. ia seorang senior di universitas tersebut, maka ia sering nongkrong di kampus hingga larut malam. hingga pada suatu malam terdapat suatu kejadian ganjil yang ia alami.
cerita berawal dari ketika ia sedang larut malam di lantai 3, ketika hendak memasuki lift ia melihat perempuan berbaju putih. Dengan cuek ia pun mengekor di belakang perempuan berbaju putih tersebut memasuki lift yang pintunya terbuka. Anehnya posisi perempuan tersebut selalu membelakanginya, maka ia pun tidak dapat melihat wajah perempuan berbaju putih tersebut.
Ketika pintu lift tertutup dan lift mulai terasa turun, terjadilah suatu keanehan. Tercium bau-bauan aneh yang membuatnya amat merinding, tubuh perempuan berbaju putih tersebut terlihat bergetar. Ia benar-benar ketakutan, sedari tadi wanita tersebut bergetar hebat dan tak menoleh sedikit pun terhadapnya terus saja membelakanginya.
Setelah beberapa saat terdengar bunyi "ting!" yang menandakan lift telah sampai di lantai tujuan, ia terlompat kaget dan menoleh keatas karena tak sanggup memandang perempuan berbaju putih di depannya. ketika menoleh kan kepalanya kembali ke bawah ia melihat perempuan tersebut ternyata menengok ke belakang, tepat kearah dirinya dengan sebuah senyum mengembang di bibirnya.
Senyumnya begitu aneh, dan tiba tiba perempuan itu tertawa "hahahahaha..." ia hampir terlonjak karena kaget setengah mati dan juga membuatnya hampir terkencing dicelana. Sambil tertawa perempuan berbaju putih tersebut berkata : "maaf mas, barusan saya ga bisa nahan kentut saya!hahaha" sambil tertawa terbahak-bahak.
cerita ini saya dapat dari teman saya dulu ketika kita sedang bercerita cerita2 horor di tenda malam hari ketika sedang kemping.
cerita berawal dari ketika ia sedang larut malam di lantai 3, ketika hendak memasuki lift ia melihat perempuan berbaju putih. Dengan cuek ia pun mengekor di belakang perempuan berbaju putih tersebut memasuki lift yang pintunya terbuka. Anehnya posisi perempuan tersebut selalu membelakanginya, maka ia pun tidak dapat melihat wajah perempuan berbaju putih tersebut.
Ketika pintu lift tertutup dan lift mulai terasa turun, terjadilah suatu keanehan. Tercium bau-bauan aneh yang membuatnya amat merinding, tubuh perempuan berbaju putih tersebut terlihat bergetar. Ia benar-benar ketakutan, sedari tadi wanita tersebut bergetar hebat dan tak menoleh sedikit pun terhadapnya terus saja membelakanginya.
Setelah beberapa saat terdengar bunyi "ting!" yang menandakan lift telah sampai di lantai tujuan, ia terlompat kaget dan menoleh keatas karena tak sanggup memandang perempuan berbaju putih di depannya. ketika menoleh kan kepalanya kembali ke bawah ia melihat perempuan tersebut ternyata menengok ke belakang, tepat kearah dirinya dengan sebuah senyum mengembang di bibirnya.
Senyumnya begitu aneh, dan tiba tiba perempuan itu tertawa "hahahahaha..." ia hampir terlonjak karena kaget setengah mati dan juga membuatnya hampir terkencing dicelana. Sambil tertawa perempuan berbaju putih tersebut berkata : "maaf mas, barusan saya ga bisa nahan kentut saya!hahaha" sambil tertawa terbahak-bahak.
cerita ini saya dapat dari teman saya dulu ketika kita sedang bercerita cerita2 horor di tenda malam hari ketika sedang kemping.
Labels:
my cerpen
Uang
Posted by
fachtwentyfour
cerita ini akan membuat kita berfikir bahwa banyak hal yang lebih berarti daripada mengejar materi (cieee...so' iyeh gini ngmngnya?hahaha...)
Seorang pria pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan penat, saat menemukan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu.
“Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
“Tentu, ada apa?”
“Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
“Itu bukan urusanmu. Mengapa kau tanyakan soal itu?” kata si lelaki dengan marah.
“Saya cuma mau tahu. Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.
“Baiklah, kalau kau tetap ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp 20 ribu tiap jamnya.”
“Oh,” sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala, dan berkata pada ayahnya, “Yah, boleh aku pinjam uang Rp 10 ribu?”
Si ayah tambah marah, “Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya supaya dapat meminjam uang dari ayah agar dapat jajan sembarangan atau membeli mainan, pergi sana ke kamarmu, dan tidur. Sungguh keterlaluan. Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, ayah tak punya waktu untuk perengek begitu.”
Si kecil pergi ke kamarnya dengan sedih dan menutup pintu. Si ayah duduk dan merasa makin jengkel pada pertanyaan anak lelakinya.
Betapa kurang ajarnya ia menanyakan hal itu hanya untuk mendapatkan uang? Sekitar sejam kemudian, ketika lelaki itu mulai tenang, ia berpikir barangkali ia terlalu keras pada si anak. Barangkali ada keperluan yang penting hingga anaknya memerlukan uang Rp 10 ribu darinya, toh ia tak sering-sering meminta uang. Lelaki itu pun beranjak ke pintu kamar si kecil dan membukanya.
“Kau tertidur, Nak?” ia bertanya.
“Tidak, Yah, aku terjaga,” jawab si anak.
“Setelah ayah pikir-pikir, barangkali tadi ayah terlalu keras padamu,” kata si ayah. “Hari ini ayah begitu repot dan sibuk, dan ayah melampiaskannya padamu. Ini uang Rp 10 ribu yang kau perlukan.”
Si bocah laki-laki itu duduk dengan sumringah, tersenyum, dan berseru, “Oh, ayah, terima kasih.”
Lalu, sambil menguak bantal tempatnya biasa tidur, si kecil mengambil beberapa lembar uang yang tampak kumal dan lecek.
Melihat anaknya ternyata telah memiliki uang, si ayah kembali naik pitam. Si kecil tampak menghitung-hitung uangnya.
“Kalau kamu sudah punya uang sendiri, kenapa minta lagi?” gerutu ayahnya.
“Karena uangku belum cukup, tapi sekarang sudah.” jawab si kecil.
“Ayah, sekarang aku punya Rp 20 ribu. Boleh aku membeli waktu ayah barang satu jam? Pulanglah satu jam lebih awal besok, aku ingin makan malam bersamamu.”
Seorang pria pulang kantor terlambat, dalam keadaan lelah dan penat, saat menemukan anak lelakinya yang berumur 5 tahun menyambutnya di depan pintu.
“Ayah, boleh aku tanyakan satu hal?”
“Tentu, ada apa?”
“Ayah, berapa rupiah ayah peroleh tiap jamnya?”
“Itu bukan urusanmu. Mengapa kau tanyakan soal itu?” kata si lelaki dengan marah.
“Saya cuma mau tahu. Tolong beritahu saya, berapa rupiah ayah peroleh dalam satu jam?” si kecil memohon.
“Baiklah, kalau kau tetap ingin mengetahuinya. Ayah mendapatkan Rp 20 ribu tiap jamnya.”
“Oh,” sahut si kecil, dengan kepala menunduk. Tak lama kemudian ia mendongakkan kepala, dan berkata pada ayahnya, “Yah, boleh aku pinjam uang Rp 10 ribu?”
Si ayah tambah marah, “Kalau kamu tanya-tanya soal itu hanya supaya dapat meminjam uang dari ayah agar dapat jajan sembarangan atau membeli mainan, pergi sana ke kamarmu, dan tidur. Sungguh keterlaluan. Ayah bekerja begitu keras berjam-jam setiap hari, ayah tak punya waktu untuk perengek begitu.”
Si kecil pergi ke kamarnya dengan sedih dan menutup pintu. Si ayah duduk dan merasa makin jengkel pada pertanyaan anak lelakinya.
Betapa kurang ajarnya ia menanyakan hal itu hanya untuk mendapatkan uang? Sekitar sejam kemudian, ketika lelaki itu mulai tenang, ia berpikir barangkali ia terlalu keras pada si anak. Barangkali ada keperluan yang penting hingga anaknya memerlukan uang Rp 10 ribu darinya, toh ia tak sering-sering meminta uang. Lelaki itu pun beranjak ke pintu kamar si kecil dan membukanya.
“Kau tertidur, Nak?” ia bertanya.
“Tidak, Yah, aku terjaga,” jawab si anak.
“Setelah ayah pikir-pikir, barangkali tadi ayah terlalu keras padamu,” kata si ayah. “Hari ini ayah begitu repot dan sibuk, dan ayah melampiaskannya padamu. Ini uang Rp 10 ribu yang kau perlukan.”
Si bocah laki-laki itu duduk dengan sumringah, tersenyum, dan berseru, “Oh, ayah, terima kasih.”
Lalu, sambil menguak bantal tempatnya biasa tidur, si kecil mengambil beberapa lembar uang yang tampak kumal dan lecek.
Melihat anaknya ternyata telah memiliki uang, si ayah kembali naik pitam. Si kecil tampak menghitung-hitung uangnya.
“Kalau kamu sudah punya uang sendiri, kenapa minta lagi?” gerutu ayahnya.
“Karena uangku belum cukup, tapi sekarang sudah.” jawab si kecil.
“Ayah, sekarang aku punya Rp 20 ribu. Boleh aku membeli waktu ayah barang satu jam? Pulanglah satu jam lebih awal besok, aku ingin makan malam bersamamu.”
Labels:
tulisan orang
Cerita2 bodor batur part tilu..
Posted by
fachtwentyfour
Nyari orang..
Ani adalah cewek yang paling dewi cari, karena edo berkata ia merasa terganggu oleh kehadiran cewek yg bernama ani, dewi sahabat si edo yg terganggu oleh kehadiran ani pun berbincang2 dengan teman ceweknya di suatu kantin. "percaya ga sih? ada yg ngejar2 si edo namanya ani, padahal si edo udah berusaha ngehindar tapi tuh cewek terus aja kegatelan ngejar2. Mana dia tuh kaka kelas kita pula? ga malu apa ngejar2 berondong? norak banget lah! sumpah aku pengen banget tau yg mana cewek kegatelan itu, kamu penasaran ga sih? kita cari orangnya yuk?" dewi pun celingukan kanan kiri, kemudian dia bertanya pada seorang perempuan yg sedari tadi duduk disebelahnya. "mba, tau ga cewek kelas 2 yg namanya ani?" kemudian si perempuan tersebut berkata "gue ani, terus kenapa?"
pedekate..
orang ini pedekate akan wanita amat gencar, dan selalu penuh tipu muslihat lihai. Suatu saat ia pedekate, di pertemuan pertama ia meminjam mobil saudaranya yaitu mobil sedan dan mengaku itu adalah mobil miliknya, pada pertemuan kedua ia meminjam mobil temannya yaitu jenis SUV, yang masih saja mengaku miliknya "yang sedan kemana?" tanya si cewek. "Lagi di bengkel, dibawa ama supir, aku males ke bengkel, ya udah deh aku pake yg laen aja yg ada dirumah" kemudian si cewek tersebut berkata "ada sisir ga? aku lupa ga bawa sisir.." "waduh ga ada kayanya" jawabnya. "kalo pulpen ada ga?" tanya si cewek lagi seraya mengutak atik dasbor mobil. "ga ada juga deh kayanya" sambil menoleh ke arah si cewek yg ternyata si cewek tersebut sedang menyisir sambil memain-mainkan pulpen dengan laci dasbor tebuka.
Mudik..
Mudik kali ini mobil dipenuhi oleh para sepupu yang disupiri oleh sang paman. jalanan begitu macet yang merupakan hal biasa saat menjelang lebaran. Ada salah satu sepupu yg cerewetnya minta ampun. Ia merengek2 memaksa pamannya untuk mengambil jalur kanan yang memang selalu kosong untuk arah sebaliknya. "Mang, cokot kanan lah! meh gancang nepi! mun aya mobil deui ti arah ditu nyisi ka kanan weh!" ujar si sepupu "eh ari maneh? kumaha mun aya polisi sok?"jawab si paman. "lah gampang, mun aya polisi mah banting weh ku urg!" yg saat itu lagi jaman2nya wwf smack down. Entah apa yg ada dipikiran si paman, mungkin karena jengkel mendengar rengekannya yg tiada henti, mobil pun melintas di jalur arah berlawanan. Sepupu cerewet itu pun kegirangan dan berteriak2 ke arah mobil yg disusulinya "ahaha..watir..watir..cicing mah digarasi euy tong dijalan! hahaha.." di barengi dengan pandangan2 kesal para sopir yg dilaluinya. Dan tiba2 "priiiit.." mobil kami pun dihentikan sang polisi. Sepupu cerewet itu pun terdiam dan mendadak bisu, "banting buru polisina" ujarku sambil menahan tawa..
Manusia super..
Udara begitu panas, padahal hari sudah malam. Karena tak ada AC satu2nya solusi adalah kipas angin, namun sayang ketika temanku menyalakan kipas tersebut ternyata kipas itu tak mau berputar. Ia mendekatkan telinga ke arah kipas tersebut kemudian matanya sibuk memperhatikan seluk beluk kipas tersebut layaknya seorang mekanik handal yg sedang memeriksa kerusakan mesin. "Hhhmm..siganamah kabelna nu ruksak, kudu diganti ieu mah!" ia sibuk mencari2 gunting, kemudian setelah menemukan gunting dengan sigap memotong kabel kipas angin tersebut dan "DDDUUUUAAARRRR!!!" terdengar suara meledak dan lampu padam karena aliran listrik putus. Ketika kunyalakan kembali listrik ternyata temanku itu memotong kabel kipas yang masih tersambung listrik kabelnya.
Gang..
ada salah satu cewek di sekolahnya yang ternyata suka padanya, namun karena sifatnya yang amat pemalu jadi kalo bertemu dengan sang cowok tuh cewek kaya ngeliat setan di siang bolong, kabuuuurrrr... suatu saat sang cowok sedang nongkrong di ujung sekolah. tepatnya dekat gang di belakang sekolah. ketika sedang berbincang2 bersama teman2nya datanglah sang cewek. karena sifatnya yang pemalu ia berjalan menunduk memandang kearah bawah hingga tidak menyadari kalo cowok dambaan hatinya ada didekatnya. begitu tersadar ia terlihat amat terkejut dengan ekspresi luar biasa dan langsung refleks meloncat belok ke arah gang. si cowok hanya bisa memandang heran, ia bagai melihat kucing yang terbanjur aer. nah hal unik pun terjadi, tuh cewek baru tersadar kalo gang itu ternyata BUNTU!! satu2nya jalan adalah dengan keluar dari gang tersebut dan melewati si cowok yang sedang diam disitu. namun apa yang terjadi? cewek itu hanya sesekali nongol masuk nongol masuk dari dalam gang tersebut, layaknya seekor tikus yang hendak melintas namun takut karena kamu perhatikan. maka terjebaklah sang cewek hingga istirahat selesai...
Ani adalah cewek yang paling dewi cari, karena edo berkata ia merasa terganggu oleh kehadiran cewek yg bernama ani, dewi sahabat si edo yg terganggu oleh kehadiran ani pun berbincang2 dengan teman ceweknya di suatu kantin. "percaya ga sih? ada yg ngejar2 si edo namanya ani, padahal si edo udah berusaha ngehindar tapi tuh cewek terus aja kegatelan ngejar2. Mana dia tuh kaka kelas kita pula? ga malu apa ngejar2 berondong? norak banget lah! sumpah aku pengen banget tau yg mana cewek kegatelan itu, kamu penasaran ga sih? kita cari orangnya yuk?" dewi pun celingukan kanan kiri, kemudian dia bertanya pada seorang perempuan yg sedari tadi duduk disebelahnya. "mba, tau ga cewek kelas 2 yg namanya ani?" kemudian si perempuan tersebut berkata "gue ani, terus kenapa?"
pedekate..
orang ini pedekate akan wanita amat gencar, dan selalu penuh tipu muslihat lihai. Suatu saat ia pedekate, di pertemuan pertama ia meminjam mobil saudaranya yaitu mobil sedan dan mengaku itu adalah mobil miliknya, pada pertemuan kedua ia meminjam mobil temannya yaitu jenis SUV, yang masih saja mengaku miliknya "yang sedan kemana?" tanya si cewek. "Lagi di bengkel, dibawa ama supir, aku males ke bengkel, ya udah deh aku pake yg laen aja yg ada dirumah" kemudian si cewek tersebut berkata "ada sisir ga? aku lupa ga bawa sisir.." "waduh ga ada kayanya" jawabnya. "kalo pulpen ada ga?" tanya si cewek lagi seraya mengutak atik dasbor mobil. "ga ada juga deh kayanya" sambil menoleh ke arah si cewek yg ternyata si cewek tersebut sedang menyisir sambil memain-mainkan pulpen dengan laci dasbor tebuka.
Mudik..
Mudik kali ini mobil dipenuhi oleh para sepupu yang disupiri oleh sang paman. jalanan begitu macet yang merupakan hal biasa saat menjelang lebaran. Ada salah satu sepupu yg cerewetnya minta ampun. Ia merengek2 memaksa pamannya untuk mengambil jalur kanan yang memang selalu kosong untuk arah sebaliknya. "Mang, cokot kanan lah! meh gancang nepi! mun aya mobil deui ti arah ditu nyisi ka kanan weh!" ujar si sepupu "eh ari maneh? kumaha mun aya polisi sok?"jawab si paman. "lah gampang, mun aya polisi mah banting weh ku urg!" yg saat itu lagi jaman2nya wwf smack down. Entah apa yg ada dipikiran si paman, mungkin karena jengkel mendengar rengekannya yg tiada henti, mobil pun melintas di jalur arah berlawanan. Sepupu cerewet itu pun kegirangan dan berteriak2 ke arah mobil yg disusulinya "ahaha..watir..watir..cicing mah digarasi euy tong dijalan! hahaha.." di barengi dengan pandangan2 kesal para sopir yg dilaluinya. Dan tiba2 "priiiit.." mobil kami pun dihentikan sang polisi. Sepupu cerewet itu pun terdiam dan mendadak bisu, "banting buru polisina" ujarku sambil menahan tawa..
Manusia super..
Udara begitu panas, padahal hari sudah malam. Karena tak ada AC satu2nya solusi adalah kipas angin, namun sayang ketika temanku menyalakan kipas tersebut ternyata kipas itu tak mau berputar. Ia mendekatkan telinga ke arah kipas tersebut kemudian matanya sibuk memperhatikan seluk beluk kipas tersebut layaknya seorang mekanik handal yg sedang memeriksa kerusakan mesin. "Hhhmm..siganamah kabelna nu ruksak, kudu diganti ieu mah!" ia sibuk mencari2 gunting, kemudian setelah menemukan gunting dengan sigap memotong kabel kipas angin tersebut dan "DDDUUUUAAARRRR!!!" terdengar suara meledak dan lampu padam karena aliran listrik putus. Ketika kunyalakan kembali listrik ternyata temanku itu memotong kabel kipas yang masih tersambung listrik kabelnya.
Gang..
ada salah satu cewek di sekolahnya yang ternyata suka padanya, namun karena sifatnya yang amat pemalu jadi kalo bertemu dengan sang cowok tuh cewek kaya ngeliat setan di siang bolong, kabuuuurrrr... suatu saat sang cowok sedang nongkrong di ujung sekolah. tepatnya dekat gang di belakang sekolah. ketika sedang berbincang2 bersama teman2nya datanglah sang cewek. karena sifatnya yang pemalu ia berjalan menunduk memandang kearah bawah hingga tidak menyadari kalo cowok dambaan hatinya ada didekatnya. begitu tersadar ia terlihat amat terkejut dengan ekspresi luar biasa dan langsung refleks meloncat belok ke arah gang. si cowok hanya bisa memandang heran, ia bagai melihat kucing yang terbanjur aer. nah hal unik pun terjadi, tuh cewek baru tersadar kalo gang itu ternyata BUNTU!! satu2nya jalan adalah dengan keluar dari gang tersebut dan melewati si cowok yang sedang diam disitu. namun apa yang terjadi? cewek itu hanya sesekali nongol masuk nongol masuk dari dalam gang tersebut, layaknya seekor tikus yang hendak melintas namun takut karena kamu perhatikan. maka terjebaklah sang cewek hingga istirahat selesai...
Labels:
my cerpen
Cerita2 bodor batur part ka dua..
Posted by
fachtwentyfour
Hujan badai..
Berduaan dengan sang kekasih disaat hujan besar di dalam mobil memang suatu kesempatan. Dengan sigap dan perasaan kalap penuh nafsu ia memarkirkan mobil walau mobil terasa melonjak ketika parkir kemudian pindah ke jok belakang untuk bercumbu dengan sang kekasih. Ketika hujan mulai reda ia merasa aneh karena orang2 berada di atas mereka dan memandang heran kearah mobilnya, sang kekasih berteriak "yang, mobil kita masuk jurang!"
Helm alus..
Jaman sma emang jaman paling indah jalan2 menaiki motor baru kesayangan keliling bandung, jail ketika berpapasan dengan teman adalah kelakuan hal biasa walau terkadang membahayakan. Suatu ketika ia melihat helm putih yang biasa dipakai temannya, berniat bangga akan menunjukan motor barunya ia menyapa temannya tersebut dengan 'menakol' helm temannya itu. Dengan akselerasi penuh ia menyusul dan ketika berada di dekat temannya ia pun menakol seraya berteriak "woanjing nyisi siah!" dengan niat mengagetkan dan bercanda. Ketika telah kesisi, apa yang terjadi? Ternyata itu bukan temannya melainkan polisi yg pulang kantor. "sim dan stnk.." ucap si polisi itu mantap..
Mobil baru..
Mungkin karena alasan ateul ngerasain mobil baru ia pun membolos sekolah dan jalan2 bersama teman2. Mereka semua bercanda ria dan berputar-putar keliling bandung. Ketika bertemu mobil sedan silver milik ibunya ia memberikan tanda lampu kiceup untuk menyapa ibunya. Setelah melewat agak jauh mungkin karena loading ia pun berkata kepada teman-temannya, "ari aing nanaonan nya?" seraya melihat jam di mobil yg notabenya saat itu masih jam sekolah..
kamera dslr..
Kamera dslr baru, memang ateul.. Segala bakalan dipoto! Dengan ketajaman zoom sehingga bisa memfoto objek yang jauh. Di kostan temannya yang berlantai dua ia memang senang memfoto2 tak penting, sehingga diseberang jalan secara tak sengaja melihat cewek cantik baru keluar dari mini market tampak menunggu sang penjemput. Si fotograper pun langsung ribut, maklum bagaikan kucing musim kawin cowok2 abg memang selalu ribut kalo melihat cewek cakep, ia terus menfoto cewek tersebut kemudian teriak2 bagai siamang di bonbin. "barudak..!!aya awewe geulis euy! Hereuyan ah, sigana keur nungguan kabogohna" anak2 yg didalam kostan pun berhamburan keluar dan berteriak2 pula bagaikan siamang di bonbin. Cewek itu pun merasa risih dan mengeluarkan hpnya seraya ngeesemes. "wah kade euy, ngaesemes kabogohna siah!" salah satu temanku aga terdiam kemudian berkata "cing ningali kameran na" ia pun melihat hasil2 photo tersebut kemudian berteriak seraya memasuki kostan "lanceuk aing anjing!" anak2 pun berhamburan masuk seperti mendengar bel tanda kebakaran. ternyata handphone temanku itu berbunyi dan isinya adalah "de, temen kamu apa2an sih?bikin kaka malu aja!bilangin yg sopan kek yg lebih tua tuh!"
Berduaan dengan sang kekasih disaat hujan besar di dalam mobil memang suatu kesempatan. Dengan sigap dan perasaan kalap penuh nafsu ia memarkirkan mobil walau mobil terasa melonjak ketika parkir kemudian pindah ke jok belakang untuk bercumbu dengan sang kekasih. Ketika hujan mulai reda ia merasa aneh karena orang2 berada di atas mereka dan memandang heran kearah mobilnya, sang kekasih berteriak "yang, mobil kita masuk jurang!"
Helm alus..
Jaman sma emang jaman paling indah jalan2 menaiki motor baru kesayangan keliling bandung, jail ketika berpapasan dengan teman adalah kelakuan hal biasa walau terkadang membahayakan. Suatu ketika ia melihat helm putih yang biasa dipakai temannya, berniat bangga akan menunjukan motor barunya ia menyapa temannya tersebut dengan 'menakol' helm temannya itu. Dengan akselerasi penuh ia menyusul dan ketika berada di dekat temannya ia pun menakol seraya berteriak "woanjing nyisi siah!" dengan niat mengagetkan dan bercanda. Ketika telah kesisi, apa yang terjadi? Ternyata itu bukan temannya melainkan polisi yg pulang kantor. "sim dan stnk.." ucap si polisi itu mantap..
Mobil baru..
Mungkin karena alasan ateul ngerasain mobil baru ia pun membolos sekolah dan jalan2 bersama teman2. Mereka semua bercanda ria dan berputar-putar keliling bandung. Ketika bertemu mobil sedan silver milik ibunya ia memberikan tanda lampu kiceup untuk menyapa ibunya. Setelah melewat agak jauh mungkin karena loading ia pun berkata kepada teman-temannya, "ari aing nanaonan nya?" seraya melihat jam di mobil yg notabenya saat itu masih jam sekolah..
kamera dslr..
Kamera dslr baru, memang ateul.. Segala bakalan dipoto! Dengan ketajaman zoom sehingga bisa memfoto objek yang jauh. Di kostan temannya yang berlantai dua ia memang senang memfoto2 tak penting, sehingga diseberang jalan secara tak sengaja melihat cewek cantik baru keluar dari mini market tampak menunggu sang penjemput. Si fotograper pun langsung ribut, maklum bagaikan kucing musim kawin cowok2 abg memang selalu ribut kalo melihat cewek cakep, ia terus menfoto cewek tersebut kemudian teriak2 bagai siamang di bonbin. "barudak..!!aya awewe geulis euy! Hereuyan ah, sigana keur nungguan kabogohna" anak2 yg didalam kostan pun berhamburan keluar dan berteriak2 pula bagaikan siamang di bonbin. Cewek itu pun merasa risih dan mengeluarkan hpnya seraya ngeesemes. "wah kade euy, ngaesemes kabogohna siah!" salah satu temanku aga terdiam kemudian berkata "cing ningali kameran na" ia pun melihat hasil2 photo tersebut kemudian berteriak seraya memasuki kostan "lanceuk aing anjing!" anak2 pun berhamburan masuk seperti mendengar bel tanda kebakaran. ternyata handphone temanku itu berbunyi dan isinya adalah "de, temen kamu apa2an sih?bikin kaka malu aja!bilangin yg sopan kek yg lebih tua tuh!"
Labels:
my cerpen
Cerita2 bodor batur part hiji..
Posted by
fachtwentyfour
Kalkulator..
Ada temanku yg hendak kuis, ia menemui kumpulan teman2nya yang sedang bergumul di dekat kios rokok dekat gedung kampus, dengan terpogoh-pogoh ia mendatangi anak2 yang sedang berkumpul. Ketika tiba ia langsung berteriak : "woiii...nginjeum kalkulatorlah! gancangan urg rek kuis yeuh" salah satu dari anak2 tersebut mengeluarkan kalkulatornya dan si org yg membutuhkan kalkulator tersebut langsung menyambar kalkulator tersebut, "nginjeum nyak!" dan langsung ngacir menaiki tangga gedung kampusnya, ketika dia tiba di lantai atas salah satu anak yg berkumpul di bawah berteriak "woi..bisa mareumanana teu?" si org yg di lantai atas terdiam kemudian berlari kembali menuruni tangga dengan kecepatan penuh, sesampainya di bawah dengan terengah2 dia berkata kepada temannya "teu bisa hosh hosh hosh, kumaha carana?hosh hosh hosh.." teman yang meminjamkan kalkulator tersebut dengan dinginnya berkata "kari mencet tombol 'off'!" seraya menunjuk tombol off di kalkulator tersebut. "sianjing!mun urg teu kuis kuurang geus direndos maneh!" ujar si peminjam kalkulator seraya kembali berlari menaiki tangga gedung kampus.
Pom bensin..
Part1..
Dengan gagahnya dia memasuki pom bensin di dekat sekolahnya, dahulu sewaktu jaman sma motor tiger adalah motor keren dambaan semua orang. Namun ketika ditanya "diisi berapa?" tanya petugas pom bensin "tujuh ratuseun weh.." gubrag..!!!!
Part2..
Ketika memasuki pom bensin tersebut, ia bersebelahan dengan mobil gaul yang dipakai wanita cantik, ia memakai motor dan berpikir dalam hati "urg embung eleh ku mobil alus sabeulah ah!" kemudian berkata dengan mantap "a!dua puluh rebueun!" namun ketika menoleh ke arah mobil gaul sebelah, OMG! Cuman ngisi sepuluh ribu..
Part3..
Uang sudah cekak, namun bensin motor sudah telihat empty, terpaksa ia mengisi bensin dengan uang seadanya, "sarebueun" si petugas pom tampak melecehkan, wajahnya membuat semua org dongkol apabila diperlakukan seperti itu, si petugas pun melontarkan komentar2 melecahkan yg membuat temanku berkata dalam hati "awas siah mun papanggih deui", esoknya dengan perasaan penuh dendam ia mendatangi kembali pom bensin dengan penjaga yg sama yg telah melecehkannya pada hari kemaren "dua puluh rebueun" si petugas tampak terkejut, "burukeun isi weh" ketika mengisi otomatis bensin pun kepenuhan dan banjir si petugas berkata kalo bensinnya udah penuh "aing teu paduli deuk leber oge, nu penting kudu dua puluh rebueun!" ucapnya dengan penuh kemenangan. Akhirnya bensin pun tercecer kemana mana dengan pandangan jengkel petugas pom tersebut, dan senyum kemenangan dendam terbalaskan si pengisi bensin.
Mobil mogok..
"andai..mogok deui..dorong weh!" ujar temanku. ketiga temannya pun turun dan dengan sigap mendorong mobil minibus jenis kijang tesebut. Pertama mobil masih belum nyala "terus euy!" ucap si sopir, kedua masih belum nyala, "kunaonnya?cing deui.." ketiga masih belum nyala jua. Keringat sudah membanjiri ketiga org yg mendorong mobil tersebut. "geus ah, cape euy! telepon bengkel weh!" ucap salah seorang pendorong. Namun si supir berteriak "sakali deui, aslina hurung ayeunamah, cing demi!" para pendorong saling berpandangan heran? Kenapa bisa? Akhirnya mereka kembali mendorong dan benarlah mobil pun akhirnya nyala juga. Setelah ketiga pendorong tersebut memasuki mobil si sopir dengan dinginnya berkata "sorry brad pas awal2 urg poho ngahurungkeun stop kontakna, hehehe.."
Ada temanku yg hendak kuis, ia menemui kumpulan teman2nya yang sedang bergumul di dekat kios rokok dekat gedung kampus, dengan terpogoh-pogoh ia mendatangi anak2 yang sedang berkumpul. Ketika tiba ia langsung berteriak : "woiii...nginjeum kalkulatorlah! gancangan urg rek kuis yeuh" salah satu dari anak2 tersebut mengeluarkan kalkulatornya dan si org yg membutuhkan kalkulator tersebut langsung menyambar kalkulator tersebut, "nginjeum nyak!" dan langsung ngacir menaiki tangga gedung kampusnya, ketika dia tiba di lantai atas salah satu anak yg berkumpul di bawah berteriak "woi..bisa mareumanana teu?" si org yg di lantai atas terdiam kemudian berlari kembali menuruni tangga dengan kecepatan penuh, sesampainya di bawah dengan terengah2 dia berkata kepada temannya "teu bisa hosh hosh hosh, kumaha carana?hosh hosh hosh.." teman yang meminjamkan kalkulator tersebut dengan dinginnya berkata "kari mencet tombol 'off'!" seraya menunjuk tombol off di kalkulator tersebut. "sianjing!mun urg teu kuis kuurang geus direndos maneh!" ujar si peminjam kalkulator seraya kembali berlari menaiki tangga gedung kampus.
Pom bensin..
Part1..
Dengan gagahnya dia memasuki pom bensin di dekat sekolahnya, dahulu sewaktu jaman sma motor tiger adalah motor keren dambaan semua orang. Namun ketika ditanya "diisi berapa?" tanya petugas pom bensin "tujuh ratuseun weh.." gubrag..!!!!
Part2..
Ketika memasuki pom bensin tersebut, ia bersebelahan dengan mobil gaul yang dipakai wanita cantik, ia memakai motor dan berpikir dalam hati "urg embung eleh ku mobil alus sabeulah ah!" kemudian berkata dengan mantap "a!dua puluh rebueun!" namun ketika menoleh ke arah mobil gaul sebelah, OMG! Cuman ngisi sepuluh ribu..
Part3..
Uang sudah cekak, namun bensin motor sudah telihat empty, terpaksa ia mengisi bensin dengan uang seadanya, "sarebueun" si petugas pom tampak melecehkan, wajahnya membuat semua org dongkol apabila diperlakukan seperti itu, si petugas pun melontarkan komentar2 melecahkan yg membuat temanku berkata dalam hati "awas siah mun papanggih deui", esoknya dengan perasaan penuh dendam ia mendatangi kembali pom bensin dengan penjaga yg sama yg telah melecehkannya pada hari kemaren "dua puluh rebueun" si petugas tampak terkejut, "burukeun isi weh" ketika mengisi otomatis bensin pun kepenuhan dan banjir si petugas berkata kalo bensinnya udah penuh "aing teu paduli deuk leber oge, nu penting kudu dua puluh rebueun!" ucapnya dengan penuh kemenangan. Akhirnya bensin pun tercecer kemana mana dengan pandangan jengkel petugas pom tersebut, dan senyum kemenangan dendam terbalaskan si pengisi bensin.
Mobil mogok..
"andai..mogok deui..dorong weh!" ujar temanku. ketiga temannya pun turun dan dengan sigap mendorong mobil minibus jenis kijang tesebut. Pertama mobil masih belum nyala "terus euy!" ucap si sopir, kedua masih belum nyala, "kunaonnya?cing deui.." ketiga masih belum nyala jua. Keringat sudah membanjiri ketiga org yg mendorong mobil tersebut. "geus ah, cape euy! telepon bengkel weh!" ucap salah seorang pendorong. Namun si supir berteriak "sakali deui, aslina hurung ayeunamah, cing demi!" para pendorong saling berpandangan heran? Kenapa bisa? Akhirnya mereka kembali mendorong dan benarlah mobil pun akhirnya nyala juga. Setelah ketiga pendorong tersebut memasuki mobil si sopir dengan dinginnya berkata "sorry brad pas awal2 urg poho ngahurungkeun stop kontakna, hehehe.."
Labels:
my cerpen
bloody sunday
Posted by
fachtwentyfour
namanya juga kotretan kumaha sayah, jadi judul dan isi postingan beda teu masalah kan?hehehe..
hari minggu ini semua serba ada, diawali dengan botol jatuh sendiri ketika ketawa cekikikan sendiri tengah malam gara2 ym an dengan someone, hingga kegaduhan anak2 yang mesti bangun subuh karena pernikahan teman ku, mereka riweuh karena mendapatkan tugas memotret karena keahlian dan kelebihan mereka mempunyai kamera dslr yg kuinginkan oh..kenapa ngga riweuh?mereka bingung mesti ke tempat si pengantin jam berapa, toh ngesms dan nelv pun tak diangkat oleh si pengantin, saya menyarankan "ngewall aja di fb" yang mungkin sang pengantin seorang alay yg selalu up to date di fb, dimana mungkin dia akan membaca ketika mengapdate status tiap waktu seperti : "bangun tidur sebelum menikah" diteruskan "kencing sebelum menikah" "mandi sebelum menikah" "ngopi sebelum menikah" "make up sebelum menikah" "hingga ngupil sebelum menikah" hehehe..
dilanjutkan dengan sarapan pagi nyabu di sisi jalan raya dimana banyak orang berlalu lalang memakai sepedah dan oh sepeda pun saya ingin punya yang entah orang2 itu niat berolah raga ato hanya bergaya mengikuti fashion belaka, jadi inget cerita temanku yang lucu, dimana ada seorang ayah dan anak memakai sepeda tandem yang keren (sepeda yg bisa dipakai berdua) kemudian dicegat dan berkata "pa teu cape ti pangandaran?" hehehe..
makin kesini makin ngaco aja, mending dengerin ajalah lagu2 kesukaan saya yang asyik buat menceriakan suasana di hari minggu pagi yaitu :
hari minggu ini semua serba ada, diawali dengan botol jatuh sendiri ketika ketawa cekikikan sendiri tengah malam gara2 ym an dengan someone, hingga kegaduhan anak2 yang mesti bangun subuh karena pernikahan teman ku, mereka riweuh karena mendapatkan tugas memotret karena keahlian dan kelebihan mereka mempunyai kamera dslr yg kuinginkan oh..kenapa ngga riweuh?mereka bingung mesti ke tempat si pengantin jam berapa, toh ngesms dan nelv pun tak diangkat oleh si pengantin, saya menyarankan "ngewall aja di fb" yang mungkin sang pengantin seorang alay yg selalu up to date di fb, dimana mungkin dia akan membaca ketika mengapdate status tiap waktu seperti : "bangun tidur sebelum menikah" diteruskan "kencing sebelum menikah" "mandi sebelum menikah" "ngopi sebelum menikah" "make up sebelum menikah" "hingga ngupil sebelum menikah" hehehe..
dilanjutkan dengan sarapan pagi nyabu di sisi jalan raya dimana banyak orang berlalu lalang memakai sepedah dan oh sepeda pun saya ingin punya yang entah orang2 itu niat berolah raga ato hanya bergaya mengikuti fashion belaka, jadi inget cerita temanku yang lucu, dimana ada seorang ayah dan anak memakai sepeda tandem yang keren (sepeda yg bisa dipakai berdua) kemudian dicegat dan berkata "pa teu cape ti pangandaran?" hehehe..
makin kesini makin ngaco aja, mending dengerin ajalah lagu2 kesukaan saya yang asyik buat menceriakan suasana di hari minggu pagi yaitu :
- cash cash - party in your bedroom
- aranda - why ya wanna bring me down
- Black Eyed Peas - I Got A Feeling
- Ke$ha - Tick Tock
- Phoenix - 1901
- Sugarcult - Memory
- stabbing westward - Bizarre Love Triangle (Not Another Teen Movie Soundtrack)
Labels:
kotretan kumaha sayah
1000 burung kertas
Posted by
fachtwentyfour
Oleh: Tidak Diketahui
Sewaktu boy dan girl baru pacaran, boy melipat 1000 burung kertas buat girl, menggantungkannya di dalam kamar girl. Boy mengatakan, 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya. Waktu itu, girl dan boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua.
Tetapi pada suatu saat, girl mulai menjauhi boy. Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali-kali itu!! Sewaktu girl mau mutusin boy, girl bilang sama boy, "Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya!! Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah.!!"
Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras, dia pernah menjual koran, menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia kerjakan dengan sangat baik dan tekun. Sudah lewat beberapa tahun...Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya , akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, dia masih tidak dapat melupakannya.
Pada suatu hari, waktu itu hujan, Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua Girl. Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos. Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tersebut. Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org tua itu memakai payung,tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy tercengang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya. Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung-burung kertas yang dibuatkan Boy, dalam hujan burung-burung kertas itu terlihat begitu hidup. Orang tua Girl memberitahu Boy, Girl tidak pergi ke paris, Girl terserang kanker, Girl pergi ke surga. Girl ingin Boy menjadi orang, mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu. Girl bilang dia sangat mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan, kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi. Boy langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl, menangis dengan begitu sedihnya. Hujan pada hari Ching Ming itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Boy. Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah.
Sewaktu boy dan girl baru pacaran, boy melipat 1000 burung kertas buat girl, menggantungkannya di dalam kamar girl. Boy mengatakan, 1000 burung kertas itu menandakan 1000 ketulusan hatinya. Waktu itu, girl dan boy setiap detik selalu merasakan betapa indahnya cinta mereka berdua.
Tetapi pada suatu saat, girl mulai menjauhi boy. Girl memutuskan untuk menikah dan pergi ke Perancis, ke Paris tempat yang dia impikan di dalam mimpinya berkali-kali itu!! Sewaktu girl mau mutusin boy, girl bilang sama boy, "Kita harus melihat dunia ini dengan pandangan yang dewasa. Menikah bagi cewek adalah kehidupan kedua kalinya!! Aku harus bisa memegang kesempatan ini dengan baik. Kamu terlalu miskin, sungguh aku tidak berani membayangkan bagaimana kehidupan kita setelah menikah.!!"
Setelah Girl pergi ke Perancis, Boy bekerja keras, dia pernah menjual koran, menjadi karyawan sementara, bisnis kecil, setiap pekerjaan dia kerjakan dengan sangat baik dan tekun. Sudah lewat beberapa tahun...Karena pertolongan teman dan kerja kerasnya , akhirnya dia mempunyai sebuah perusahaan. Dia sudah kaya, tetapi hatinya masih tertuju pada Girl, dia masih tidak dapat melupakannya.
Pada suatu hari, waktu itu hujan, Boy dari mobilnya melihat sepasang orang tua berjalan sangat pelan di depan. Dia mengenali mereka, mereka adalah orang tua Girl. Dia ingin mereka lihat kalau sekarang dia tidak hanya mempunyai mobil pribadi, tetapi juga mempunyai Vila dan perusahaan sendiri, ingin mereka tahu kalau dia bukan seorang yang miskin lagi, dia sekarang adalah seorang Bos. Boy mengendarai mobilnya sangat pelan sambil mengikuti sepasang orang tua tersebut. Hujan terus turun, tanpa henti, biarpun kedua org tua itu memakai payung,tetapi badan mereka tetap basah karena hujan.
Sewaktu mereka sampai tempat tujuan, Boy tercengang oleh apa yang ada di depan matanya, itu adalah tempat pemakaman. Dia melihat di atas papan nisan Girl tersenyum sangat manis terhadapnya. Di samping makamnya yang kecil, tergantung burung-burung kertas yang dibuatkan Boy, dalam hujan burung-burung kertas itu terlihat begitu hidup. Orang tua Girl memberitahu Boy, Girl tidak pergi ke paris, Girl terserang kanker, Girl pergi ke surga. Girl ingin Boy menjadi orang, mempunyai keluarga yang harmonis, maka dengan terpaksa berbuat demikian terhadap Boy dulu. Girl bilang dia sangat mengerti Boy, dia percaya kalau Boy pasti akan berhasil.
Girl mengatakan, kalau pada suatu hari Boy akan datang ke makamnya dan berharap dia membawakan beberapa burung kertas buatnya lagi. Boy langsung berlutut, berlutut di depan makam Girl, menangis dengan begitu sedihnya. Hujan pada hari Ching Ming itu terasa tidak akan berhenti, membasahi sekujur tubuh Boy. Boy teringat senyum manis Girl yang begitu manis dan polos, mengingat semua itu, hatinya mulai meneteskan darah.
Labels:
tulisan orang
my first & last -love at first sight-
Posted by
fachtwentyfour
"sial!" ujarku dalam hati, hari ini seharusnya aku masuk kuliah jam 8 pagi, namun jam diding menunjukan pukul 8 kurang, yah beginilah diriku. Sebelumnya, akan kuperkenalkan diriku terlebih dahulu, namaku Ariel, nama panjangku Ariel peterkom hehehe I'm just kidding. Umurku 22 tahun, aku drop out kuliah pada tahun pertamaku kalian tidak perlu tau apa sebabnya karena bukan itu yang akan kuceritakan dalam cerita ini, kemudian setelah itu aku pun memulai kuliah kembali dan kali ini adalah kampusku yang ketiga, cukup complicated memang perjalanan kuliahku.
Aku mendaftar pada kampus ketigaku dengan alasan ingin jenjang yang lebih tinggi. Dan semua kulakukan seorang diri, tak seorang pun yang kukenal pada kampus baruku ini dan sekarang disinilah diriku berada, di kampus baru, tanpa seorang pun kukenal, jam menunjukan pukul 9 lebih, aku telat satu jam dengan kondisi merasa asing dan tak seorang pun kukenal, mungkin kalian dapat membayangkan bagaimana rasanya. Entah apa yang mesti kulakukan, aku bagaikan seorang pelayar yang pertama kali menginjakan kakinya pada pulau terpencil. Atas inisiatif sendiri aku mendekati sekumpulan mahasiswa yang sedang duduk-duduk. Aku menyapa mereka dengan sopan dan berusaha untuk memulai pertemanan dengan teman-teman baruku, orang yang cepat akrab denganku adalah Raffael, ia dipanggil El, layaknya Al, El, Dul anaknya Ahmad Dani hehehe, setelah berbicara panjang lebar ternyata umurnya lebih tua dariku juga telah menikah maka kupanggi ia "A El" ternyata dia sekelas denganku pada jadwal kuliah jam 8 yang ternyata sang dosen berhalangan hadir. Aku sangat bersyukur! Tiba-tiba aku teringat akan janji pertemuan dengan dosen waliku di hari pertama kuliah maka aku pun berpamitan dengan A El dan yang lain.
Aku melangkah menyusuri ruangan-ruangan di kampusku, pandanganku bergerak kesana kemari memperhatikan suasana kampus baruku ini, dan tiba-tiba saja "waw!" ujarku dalam hati, di kejauhan kulihat seorang perempuan yang begitu menarik menyebabkan pandanganku terkunci kearah dirinya. Sulit diungkapkan untuk melukiskan dirinya, wajahnya mirip dengan artis-artis korea (seperti SNSD tepatnya). Kuberanikan diri mendekatinya dan ternyata dia masuk ke dalam ruangan yang sama dengan ruangan yang akan ku masuki, didalam ruangan tersebut terdapat beberapa ruangan lagi, seperti perkantoran. Di tengah-tengah ruangan tersebut terdapat ruang tunggu berupa meja dan beberapa kursi, kulihat pada ruangan dosen waliku Bu Ida masih terdapat murid yang entah ada urusan apa, "mungkin sama sepertiku" ujarku dalam hati, "baru mendaftar pada kampus ini", karena saat ini sedang pembukaan penerimaan mahasiswa baru. Kemudian kuperhatikan perempuan tersebut duduk pada meja tunggu, akupun ikut duduk berhadap-hadapan dengan dirinya. Dalam ruangan tersebut terdapat beberapa mahasiswa lain, namun tak begitu kuperhatikan, perhatianku hanya tertuju pada satu hal yaitu pada perempuan itu. Dia pun melihat kearahku, mungkin karena menyadari dari tadi aku memperhatikan dirinya, awalnya aku sempat terkejut dan salah tingkah namun sekuat tenaga aku berusaha memberikan senyuman, berusaha bersikap wajar. Ternyata perempuan tersebut membalas senyumanku dengan ramah. Kau tahu? Dalam diriku aku merasa sesuatu yang menggelitik. Oh...inikah cinta pada pandangan pertama? Yang baru pertama kurasakan. Hingga saat inipun selalu terbayang akan senyum lengkung indah di bibirnya, bagaikan sinar mentari pagi yang membuat hati kita hangat. Namun aku pun cepat-cepat mengenyahkan pikiranku yang kacau, berusaha berpikir jernih bahwa perempuan secantik itu pasti sudah mempunyai pasangan. Dan kalian tahu? akupun sendiri mempunyai pasangan, yang bernama Nadin.
Tiba-tiba terbersit perasaan bersalah pada Nadin, tapi perlu kalian ketahui jangan kalian kira laki-laki bukanlah mahluk yang peka, aku telah terlalu lelah akan sifatnya yang mulai menggila akhir-akhir ini, Nadin menjadi sangat penuntut, manja, egois, cepat emosi, dan masih banyak lagi. Ketika Bu Ida memanggil perempuan itu, Bu Ida melihat kearahku. Kemudian berkata "Oh ada Ariel, ya udah sekalian aja biar cepet". Aku kaget setengah mati, didepan meja Bu Ida terdapat dua kursi yg sangat berdekatan, dan kulihat perempuan itu telah duduk pada salah satu kursi tersebut. Aku kembali tersenyum padanya ketika dia memperhatikanku berjalan kearahnya, akupun duduk dan kudengar namanya adalah "Isabella".
Selepas acara perwalian tersebut, aku duduk-duduk santai di kursi yang terletak luar ruangan pada lorong kampus, barusan Bu Ida berkata kepadaku setelah memberikan jadwal baru kalau sekarang aku ada jadwal kuliah pukul 10:00, kulihat jam menunjukan pukul 10 lebih aku begitu malas untuk masuk, maka aku pun berdiam diri di kursi itu sendirian sambil menyalakan ym. ketika asyik ym-an aku tak begitu sadar ada seseorang duduk di sebelahku sejak beberapa saat yang lalu. Begitu kutengok ternyata itu Isabella, aku melonjak kaget. Dia pun ikut kaget dan bertanya "Ada apa?" aku berkata "Anu...adeku bilang celana dalamku yang ada di jemuran hilang. Mungkin ada pencuri kolor.." aku berbohong banyak saat itu, pertama aku tak punya id ym adik ku, kedua siapa juga yang mau mencuri celana dalam ku? "hihihi.." dia tertawa "ada-ada aja kamu, oiah kita belum kenalan namaku Bella" ujarnya "Aku As" ujarku, mungkin dia berpikir "Ace", nama yang keren layaknya kakanya luffy dalam komik one-piece. Namun cepat-cepat kususul dengan "As roda" dia pun tertawa kembali.
Tanpa terasa kita berbincang-bincang panjang lebar, kami pun menjadi akrab. Tiba-tiba sms masuk dalam hand phoneku, ternyata dari Nadin yg kupikir berisi "bagus yah!! Bukannya kuliah malah godain cewek" tapi begitu dibuka hanya hal-hal standar seperti "Gimana hari pertama kuliahnya? Lagi apa sekarang yang? Jangan macem-macem n dijaga matanya yah!!" Syukurlah! Ujarku dalam hati, ku membalas "aku lagi belajar Din, ntar smsan nya yah? kalo dah beres aku sms ntar." Inilah salah satu sifatnya yang membuatku kesal, dia selalu parnoan. Karena aku sibuk dengan sms ku Bella pun berkata "ah, aku mu pulang aja riel, abis kesel nungguin kuliah jam 4, sekarang masih jam 11, kamu mau masuk? bukan nya masuk ih, kamu kan ada jadwal jam 10, malah ngobrol ama bidadari, hehehe.." ternyata Bella punya selera humor juga. “Bukan bidadari namanya kalo ngebuat orang ga masuk kuliah, tapi bi-inem pelayan sexy.” Balasku. Kita berdua terus menerus saling ejek bercanda dan tertawa hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi juga setelah kepergiannya.
Di dekat gerbang kampus, aku melihat Bella berjalan sendirian kemudian kudekati dan berkata "kamu kearah mana La? Mau bareng?", "Aku kearah bypass", "kalo gitu kita searah, ikut?" "boleh deh" ujarnya. Padahal aku jelas-jelas ga punya tujuan hehehe. Setelah beberapa saat membisu, Ia tiba-tiba berkata memecahkan kesunyian "Gimana kalo kita jalan-jalan aja Riel? sekalian kita beli buku buat keperluan kuliah, gimana?" aku pun menangis, namun menangis dalam hati. Bagaimana tidak? Karena aku merasa sangat bahagia dan itu adalah tangis bahagia hehehe.
Jalan dengannya di hari pertama aku merasa telah mengenalnya begitu lama, kita berdua mempunyai banyak kesamaan, diantaranya kita sama-sama sendirian tanpa seorang pun teman yang kita kenal di kampus baru, kampung halaman kita yaitu rumah kakek nenek kita berada dalam satu kota yang sama bahkan satu daerah, dan masih banyak lagi. Kita keliling-keliling kota saat itu, dimulai dari toko buku, restoran favoritku, kemudian ke suatu mall dimana terdapat tempat provider internet. Aku beralasan hari ini mesti mengurusi internet, karena aku mesti pasang dalam waktu dekat karena ada keperluan mendesak (tampak banyak berbohong aku hari ini? Hehehehe. Padahal waktu itu hanya biar bisa browsing, chatting, dan donlot-donlotan lebih bebas dirumah daripada mesti hotspot) ketika kutanyakan mau mengantarku? Dia pun berkata dengan antusias "mau banget! Kan kita emang mau niat jalan-jalan, ngabisin waktu skalian nungu kuliah hehehe.." namun ternyata tempat provider itu tutup pada hari sabtu dan dia berkata ada teman nya yang bekerja di provider internet tersebut nanti dia akan menghubunginya.
Kemudian kita melanjutkan keliling-keliling mall karena sudah terlanjur di tempat itu, hal yang mulai mengusik pikiranku pun terjadi. Poin pertama adalah ketika menyebrang jalan dia memeluk lenganku dengan erat. Aku kaget, kebanyakan perempuan memang takut menyebrang, tapi dengan memeluk dengan erat seperti ini? kemudian poin ke dua dia meminta kedua hapeku baik yang gsm maupun cdma mencatatkan kedua nomernya kedalam hapeku, biasanya kan kita sebagai lelaki yang meminta nomer hape bukan? Poin ketiga dia meminta jadwal kuliahku, kemudian dia mencocokan dengan jadwal kuliahnya, kemudian berkata "Asyik! Jadwal kita banyak yang sama, bisa bareng terus deh yah Riel?" Kemudian poin keempat dia menginginkan ngekost (padahal rumahnya masih di kota yang sama) dia memintaku untuk mengantarnya mencari kos-kosan, akupun menyetujuinya. Beberapa kos-kosan kita telusuri, kemudian pada salah satu kost yang kita datangi seorang Ibu kostnya berkata "neng,di sini di tetapin waktu malem, kalo malem cowoknya ga boleh masuk ga apa-apa kan neng?" aku hendak berkata untuk menyangkal pada Ibu kost itu kalo aku bukan cowoknya, namun Bella lebih dulu berkata "Sip, tenang saja bu" ujarnya sambil tertawa. Aku mulai gelisah, dia begitu menarik, aku suka sifatnya, kita langsung cocok, tapi aku punya Nadin.
Ketika perjalanan pulang, kuberanikan diri untuk berkata kepadanya "Bella, Ariel sebenernya dah punya cewek." aku berkata seperti bukan aku yang berkata, saat moment itu layaknya mimpi, seperti di kejauhan aku melihat seorang pria berkata seperti itu kepada Bella, berat aku mengatakannya karena aku tertarik pada Bella. Aku takut dengan pernyataanku ia akan berubah sikapnya kepadaku. Ternyata tanggapan darinya adalah tersenyum, dengan senyum yang begitu indah dan sulit kulupakan hingga sekarang. Ia pun berkata dengan sangat tenang "Aku juga punya cowok ko Riel" hampir saja aku terpelanting dari tempat dudukku karena begitu terkejut mendengarnya. “Hancur sudah harapanku” ucapku dalam hati.
Namun dia menjelaskan ternyata dia menghadapi LDR setahun terakhir ini, atau long distance relationship. Dia sudah kesal dengan cowoknya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri hingga tak pernah pulang dan kontek pun sudah agak jarang, ia berencana memutuskannya kalau dalam beberapa bulan ke depan pacarnya tak kunjung pulang. Aku mencandainya dengan berkata "kisah hidup kamu kaya di salah satu lagu yah La?", "lagu apa Riel?", "Bang toyib" dia pun tertawa. Aku pun mulai mengerti keadaannya sekarang kenapa dia seperti ini walau punya pacar? ia butuh sosok yang membuat dirinya terlindungi dan terhibur secara langsung bukan janji-janji tak jelas dari pacarnya itu. Walaupun Bella tidak pernah berkata tapi aku merasa dia mungkin berkata "kamu udah ngebuat aku nyaman Riel, mangkanya aku bersikap 4 poin diatas ma kamu" dan akupun merasa nyaman dan benar-benar tertarik dengan dirinya.
Ketika sampai di kampus, Bella pun pergi ke dalam kelas dengan senyum di wajahnya walaupun dia sudah mengetahui aku punya pacar dan beberapa pembicaraan tadi tapi sikapnya masih seriang sebelum pembicaraan, aku pun pamit padanya karena aku sudah di sms oleh Nadin untuk kerumahnya karena hari ini adalah hari sabtu dan dia agak rewel kalo malam minggu aku tak kerumahnya, itu adalah kewajiban, tak peduli akan apapun aku harus ada di rumahnya pada malam minggu. Dijalan macet parah akibat weekend dan kebetulan jarak kerumah Nadin begitu jauh. Di perjalanan aku malah asyik smsan dengan Bella, dia bercanda terus. Katanya mending ama Bella ga usah macet-macetan. Aku hanya bisa tersenyum. Sampai dirumah Nadin aku bercerita selama di kampus aku berkenalan dengan A El dan Bella, Nadin pun marah, “kenapa harus kenalan dengan perempuan?” serunya. Beberapa saat kemudian hand phone ku berbunyi ada panggilan masuk, ternyata dari Bella, awalnya aku bimbang kuangkat atau tidak, tapi akhirnya kuangkat juga karena sudah kurasakan kerinduan akan dirinya. Dia berkata kalo dia udah menghubungi teman yang kerja di provider internet tersebut, dan si temannya itu bilang besok-besok di kabarin lagi. Aku berterima kasih kepada Bella, Bella melanjutkan pembicaraan dengan hal-hal lain, namun dengan enggan aku berkata "Bella, Ariel lagi di rumah Nadin" terdapat kekecewaan dalam nada suara Bella, begitupun dengan hatiku hehehe.. Namun ini harus kulakukan,
Esoknya hari minggu, aku tidak ke kampus. Bella sms aku, dia berkata kenapa aku tak masuk kuliah? Aku beralasan ada kesibukan. Dia kecewa karena tak ada temen. Namun aku yakin dia pasti banyak yang nememani, cowok-cowok akan sendirinya berdatangan padanya karena ia begitu menarik, bahkan A El pun ngsms aku katanya hebat aku kemaren bisa jalan ama Bella, Hehehe. Aku tanya A El tau darimana? Dia bilang ngobrol dengan Bella, A El dan Bella pun ternyata sekarang menjadi akrab. Malamnya aku dan Bella terus smsan sampe lewat tengah malam membahas hal ini itu, entah kenapa walaupun kita baru sehari kenalan namun rasanya seperti sudah bertahun-tahun aku benar-benar menikmati waktu bersama dengan nya.
Hari senin ketika kujemput Nadin pulang dari kampusnya, Bella menelponku lagi. Dia berkata kalau kamis dia akan menemaniku bertemu temannya yang akan membantu memasang internet tersebut. Kamis temannya bersedia membantunya, dalam nadanya kurasakan keantusiasannya karena akan bertemu dengan ku, begitupun dengan ku. Tanpa sadar tak dapat kusembunyikan ekspresi bahagiaku karena mendapat telpon itu, Nadin pun memperhatikanku dengan curiga dan bertanya, dia curiga dan emosi dengan Bella, kita pun perang mulut hingga perjalanan pulang.
Keadaan semakin rumit, di satu sisi aku mempunyai hubungan dengan Nadin, namun hatiku telah teralihkan sepenuhnya pada Bella, kutetapkan niat untuk putus dengan Nadin, tapi aku bingung atas dasar apa?
Keesokan harinya, ketika magrib aku mulai rindu dengan Bella, aku berniat untuk mengirim sms padanya, namun tiba-tiba saja A El menelponku. Aku mengangkatnya, dan setelah beberapa saat A El berbicara aku seperti jatuh kedalam jurang, seluruh badanku terasa lemas. Aku sedang berada di rumah temanku, dan langsung ku geber motorku ke kampus. A El sedang berada di kampus. Sesampainya di kampus A El menceritakan segalanya dia mendapatkan kabar dari teman kantornya Bella yang ternyata adalah teman A El, ia berkata Bella mengalami kecelakaan parah tadi pagi, kronologisnya Bella diantarkan saudaranya memakai motor. Ketika sampai di depan kantornya, ketika turun dari motor Bella terserempet kendaraan entah mobil atau motor aku lupa akan detilnya saat itu yang kuperhatikan adalah Bella mengalami bocor pada kepalanya dan berbagai patah tulang pada badannya. Dia mengalami koma, dan sekarang masih di instalasi gawat darurat. Aku panik dan meminta A El menelpon hape Bella, siapa tau keluarganya yang mengangkatnya dapat menjelaskan keadaannya saat ini. Aku tak dapat menelpon karena aku takut tak bisa berbicara apa-apa karena tegang. Ketika A El menelpon aku terus berdoa semoga Bella telah sadar dan baik-baik saja, namun setelah selesai, raut wajah A El menunjukan kabar yang ia terima bukan kabar baik. Aku pun mendengar penjelasannya dengan perasaan sadar tak sadar. A El berkata yang mengangkat suara laki-laki muda, aku berpikir mungkin itu pacarnya dari luar negeri, dia langsung ke indonesia begitu mendengar Bella koma tadi pagi, dia menjelaskan Bella masih koma, dan meminta doa dari A El dan semua teman-teman kampus untuk kesembuhan Bella.
Kenangan akan Bella berkelebatan dalam kepalaku, senyumnya..canda tawanya..pelukannya..janji-janjinya untuk selalu bersama di saat kuliah, bertemu temannya yang akan membantuku memasang internet, mengunjungi kostan yang akan ia pilih, belanja di toko milik kakak iparnya, dan janji bertemu di kampung halaman saat mudik lebaran. Semua bagaikan mimpi, hatiku hancur.. Berbulan-bulan aku terus memantau keadaannya bersama A El, Bella terus koma di rumah sakit hingga bulan ke tiga. Dan pada bulan ke empat kami mendapat kabar kalau Bella telah pulih dari koma. Namun, ia telah hilang ingatan, Bella mengalami amnesia berat. Bahkan orang tua nya pun tidak ia kenali, sahabat-sahabatnya sedih ketika menjenguk Bella dan Bella hanya berkata "siapa kalian?" yang lebih parah lagi, Bella lumpuh tidak bisa berjalan. Aku bimbang untuk menjenguknya, aku tidak kenal orang tua dan kakak-kakaknya apalagi bila ada pacarnya nanti. Maka kuputuskan untuk tidak menjenguknya hingga saatnya tiba. Ketika aku telah siap untuk menemuinya, Bella telah di bawa orang tuanya di kampung halamanya. Karena di sini Bella tinggal bersama kakak iparnya, karena kakak lelakinya kerja di luar kota. Dan Ibunya membuka usaha di kampung halamannya. Aku berencana pergi bersama A El ke kota dimana Ibu Bella tinggal, namun hingga kini masih belum bisa tercapai.
Aku putus dengan Nadin satu bulan setelah kecelakaan Bella, dan bukan gara-gara Bella. Selama ini aku selalu berusaha mencari keberadaan dimana Bella berada, namun selalu menemui jalan buntu, aku pernah mencoba untuk mencari di Facebook namun yang kutahu hanya nama depan, itu pun merupakan nama umum di Bandung hingga berjumlah ribuan, pernah suatu waktu aku lakukan meng-add semua wanita yang mungkin itu adalah dirinya namun ternyata tak seorang pun benar hingga nama itu sangat banyak menumpuk dalam list friend ku (sekarang sudah kuhapus hehehe) Aku benar2 berharap dan berdoa walaupun kita mungkin tak dapat bertemu lagi keadaan Bella bisa membaik dan sekarang dia diberi kesehatan dan kebahagian oleh yang diatas.
Sebagai penutup dari cerita ini aku hanya bisa berkata kalau cerita diatas nyata, walaupun ada beberapa hal yang aku rubah seperti nama-nama yang kusebutkan diatas demi menjaga privasi. Itulah ceritaku bersama perempuan yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, tak akan kulupakan hingga ku tua nanti, maka kubuat cerita ini untuk mengenangnya.
Aku mendaftar pada kampus ketigaku dengan alasan ingin jenjang yang lebih tinggi. Dan semua kulakukan seorang diri, tak seorang pun yang kukenal pada kampus baruku ini dan sekarang disinilah diriku berada, di kampus baru, tanpa seorang pun kukenal, jam menunjukan pukul 9 lebih, aku telat satu jam dengan kondisi merasa asing dan tak seorang pun kukenal, mungkin kalian dapat membayangkan bagaimana rasanya. Entah apa yang mesti kulakukan, aku bagaikan seorang pelayar yang pertama kali menginjakan kakinya pada pulau terpencil. Atas inisiatif sendiri aku mendekati sekumpulan mahasiswa yang sedang duduk-duduk. Aku menyapa mereka dengan sopan dan berusaha untuk memulai pertemanan dengan teman-teman baruku, orang yang cepat akrab denganku adalah Raffael, ia dipanggil El, layaknya Al, El, Dul anaknya Ahmad Dani hehehe, setelah berbicara panjang lebar ternyata umurnya lebih tua dariku juga telah menikah maka kupanggi ia "A El" ternyata dia sekelas denganku pada jadwal kuliah jam 8 yang ternyata sang dosen berhalangan hadir. Aku sangat bersyukur! Tiba-tiba aku teringat akan janji pertemuan dengan dosen waliku di hari pertama kuliah maka aku pun berpamitan dengan A El dan yang lain.
Aku melangkah menyusuri ruangan-ruangan di kampusku, pandanganku bergerak kesana kemari memperhatikan suasana kampus baruku ini, dan tiba-tiba saja "waw!" ujarku dalam hati, di kejauhan kulihat seorang perempuan yang begitu menarik menyebabkan pandanganku terkunci kearah dirinya. Sulit diungkapkan untuk melukiskan dirinya, wajahnya mirip dengan artis-artis korea (seperti SNSD tepatnya). Kuberanikan diri mendekatinya dan ternyata dia masuk ke dalam ruangan yang sama dengan ruangan yang akan ku masuki, didalam ruangan tersebut terdapat beberapa ruangan lagi, seperti perkantoran. Di tengah-tengah ruangan tersebut terdapat ruang tunggu berupa meja dan beberapa kursi, kulihat pada ruangan dosen waliku Bu Ida masih terdapat murid yang entah ada urusan apa, "mungkin sama sepertiku" ujarku dalam hati, "baru mendaftar pada kampus ini", karena saat ini sedang pembukaan penerimaan mahasiswa baru. Kemudian kuperhatikan perempuan tersebut duduk pada meja tunggu, akupun ikut duduk berhadap-hadapan dengan dirinya. Dalam ruangan tersebut terdapat beberapa mahasiswa lain, namun tak begitu kuperhatikan, perhatianku hanya tertuju pada satu hal yaitu pada perempuan itu. Dia pun melihat kearahku, mungkin karena menyadari dari tadi aku memperhatikan dirinya, awalnya aku sempat terkejut dan salah tingkah namun sekuat tenaga aku berusaha memberikan senyuman, berusaha bersikap wajar. Ternyata perempuan tersebut membalas senyumanku dengan ramah. Kau tahu? Dalam diriku aku merasa sesuatu yang menggelitik. Oh...inikah cinta pada pandangan pertama? Yang baru pertama kurasakan. Hingga saat inipun selalu terbayang akan senyum lengkung indah di bibirnya, bagaikan sinar mentari pagi yang membuat hati kita hangat. Namun aku pun cepat-cepat mengenyahkan pikiranku yang kacau, berusaha berpikir jernih bahwa perempuan secantik itu pasti sudah mempunyai pasangan. Dan kalian tahu? akupun sendiri mempunyai pasangan, yang bernama Nadin.
Tiba-tiba terbersit perasaan bersalah pada Nadin, tapi perlu kalian ketahui jangan kalian kira laki-laki bukanlah mahluk yang peka, aku telah terlalu lelah akan sifatnya yang mulai menggila akhir-akhir ini, Nadin menjadi sangat penuntut, manja, egois, cepat emosi, dan masih banyak lagi. Ketika Bu Ida memanggil perempuan itu, Bu Ida melihat kearahku. Kemudian berkata "Oh ada Ariel, ya udah sekalian aja biar cepet". Aku kaget setengah mati, didepan meja Bu Ida terdapat dua kursi yg sangat berdekatan, dan kulihat perempuan itu telah duduk pada salah satu kursi tersebut. Aku kembali tersenyum padanya ketika dia memperhatikanku berjalan kearahnya, akupun duduk dan kudengar namanya adalah "Isabella".
Selepas acara perwalian tersebut, aku duduk-duduk santai di kursi yang terletak luar ruangan pada lorong kampus, barusan Bu Ida berkata kepadaku setelah memberikan jadwal baru kalau sekarang aku ada jadwal kuliah pukul 10:00, kulihat jam menunjukan pukul 10 lebih aku begitu malas untuk masuk, maka aku pun berdiam diri di kursi itu sendirian sambil menyalakan ym. ketika asyik ym-an aku tak begitu sadar ada seseorang duduk di sebelahku sejak beberapa saat yang lalu. Begitu kutengok ternyata itu Isabella, aku melonjak kaget. Dia pun ikut kaget dan bertanya "Ada apa?" aku berkata "Anu...adeku bilang celana dalamku yang ada di jemuran hilang. Mungkin ada pencuri kolor.." aku berbohong banyak saat itu, pertama aku tak punya id ym adik ku, kedua siapa juga yang mau mencuri celana dalam ku? "hihihi.." dia tertawa "ada-ada aja kamu, oiah kita belum kenalan namaku Bella" ujarnya "Aku As" ujarku, mungkin dia berpikir "Ace", nama yang keren layaknya kakanya luffy dalam komik one-piece. Namun cepat-cepat kususul dengan "As roda" dia pun tertawa kembali.
Tanpa terasa kita berbincang-bincang panjang lebar, kami pun menjadi akrab. Tiba-tiba sms masuk dalam hand phoneku, ternyata dari Nadin yg kupikir berisi "bagus yah!! Bukannya kuliah malah godain cewek" tapi begitu dibuka hanya hal-hal standar seperti "Gimana hari pertama kuliahnya? Lagi apa sekarang yang? Jangan macem-macem n dijaga matanya yah!!" Syukurlah! Ujarku dalam hati, ku membalas "aku lagi belajar Din, ntar smsan nya yah? kalo dah beres aku sms ntar." Inilah salah satu sifatnya yang membuatku kesal, dia selalu parnoan. Karena aku sibuk dengan sms ku Bella pun berkata "ah, aku mu pulang aja riel, abis kesel nungguin kuliah jam 4, sekarang masih jam 11, kamu mau masuk? bukan nya masuk ih, kamu kan ada jadwal jam 10, malah ngobrol ama bidadari, hehehe.." ternyata Bella punya selera humor juga. “Bukan bidadari namanya kalo ngebuat orang ga masuk kuliah, tapi bi-inem pelayan sexy.” Balasku. Kita berdua terus menerus saling ejek bercanda dan tertawa hingga akhirnya aku pun memutuskan untuk pergi juga setelah kepergiannya.
Di dekat gerbang kampus, aku melihat Bella berjalan sendirian kemudian kudekati dan berkata "kamu kearah mana La? Mau bareng?", "Aku kearah bypass", "kalo gitu kita searah, ikut?" "boleh deh" ujarnya. Padahal aku jelas-jelas ga punya tujuan hehehe. Setelah beberapa saat membisu, Ia tiba-tiba berkata memecahkan kesunyian "Gimana kalo kita jalan-jalan aja Riel? sekalian kita beli buku buat keperluan kuliah, gimana?" aku pun menangis, namun menangis dalam hati. Bagaimana tidak? Karena aku merasa sangat bahagia dan itu adalah tangis bahagia hehehe.
Jalan dengannya di hari pertama aku merasa telah mengenalnya begitu lama, kita berdua mempunyai banyak kesamaan, diantaranya kita sama-sama sendirian tanpa seorang pun teman yang kita kenal di kampus baru, kampung halaman kita yaitu rumah kakek nenek kita berada dalam satu kota yang sama bahkan satu daerah, dan masih banyak lagi. Kita keliling-keliling kota saat itu, dimulai dari toko buku, restoran favoritku, kemudian ke suatu mall dimana terdapat tempat provider internet. Aku beralasan hari ini mesti mengurusi internet, karena aku mesti pasang dalam waktu dekat karena ada keperluan mendesak (tampak banyak berbohong aku hari ini? Hehehehe. Padahal waktu itu hanya biar bisa browsing, chatting, dan donlot-donlotan lebih bebas dirumah daripada mesti hotspot) ketika kutanyakan mau mengantarku? Dia pun berkata dengan antusias "mau banget! Kan kita emang mau niat jalan-jalan, ngabisin waktu skalian nungu kuliah hehehe.." namun ternyata tempat provider itu tutup pada hari sabtu dan dia berkata ada teman nya yang bekerja di provider internet tersebut nanti dia akan menghubunginya.
Kemudian kita melanjutkan keliling-keliling mall karena sudah terlanjur di tempat itu, hal yang mulai mengusik pikiranku pun terjadi. Poin pertama adalah ketika menyebrang jalan dia memeluk lenganku dengan erat. Aku kaget, kebanyakan perempuan memang takut menyebrang, tapi dengan memeluk dengan erat seperti ini? kemudian poin ke dua dia meminta kedua hapeku baik yang gsm maupun cdma mencatatkan kedua nomernya kedalam hapeku, biasanya kan kita sebagai lelaki yang meminta nomer hape bukan? Poin ketiga dia meminta jadwal kuliahku, kemudian dia mencocokan dengan jadwal kuliahnya, kemudian berkata "Asyik! Jadwal kita banyak yang sama, bisa bareng terus deh yah Riel?" Kemudian poin keempat dia menginginkan ngekost (padahal rumahnya masih di kota yang sama) dia memintaku untuk mengantarnya mencari kos-kosan, akupun menyetujuinya. Beberapa kos-kosan kita telusuri, kemudian pada salah satu kost yang kita datangi seorang Ibu kostnya berkata "neng,di sini di tetapin waktu malem, kalo malem cowoknya ga boleh masuk ga apa-apa kan neng?" aku hendak berkata untuk menyangkal pada Ibu kost itu kalo aku bukan cowoknya, namun Bella lebih dulu berkata "Sip, tenang saja bu" ujarnya sambil tertawa. Aku mulai gelisah, dia begitu menarik, aku suka sifatnya, kita langsung cocok, tapi aku punya Nadin.
Ketika perjalanan pulang, kuberanikan diri untuk berkata kepadanya "Bella, Ariel sebenernya dah punya cewek." aku berkata seperti bukan aku yang berkata, saat moment itu layaknya mimpi, seperti di kejauhan aku melihat seorang pria berkata seperti itu kepada Bella, berat aku mengatakannya karena aku tertarik pada Bella. Aku takut dengan pernyataanku ia akan berubah sikapnya kepadaku. Ternyata tanggapan darinya adalah tersenyum, dengan senyum yang begitu indah dan sulit kulupakan hingga sekarang. Ia pun berkata dengan sangat tenang "Aku juga punya cowok ko Riel" hampir saja aku terpelanting dari tempat dudukku karena begitu terkejut mendengarnya. “Hancur sudah harapanku” ucapku dalam hati.
Namun dia menjelaskan ternyata dia menghadapi LDR setahun terakhir ini, atau long distance relationship. Dia sudah kesal dengan cowoknya karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya di luar negeri hingga tak pernah pulang dan kontek pun sudah agak jarang, ia berencana memutuskannya kalau dalam beberapa bulan ke depan pacarnya tak kunjung pulang. Aku mencandainya dengan berkata "kisah hidup kamu kaya di salah satu lagu yah La?", "lagu apa Riel?", "Bang toyib" dia pun tertawa. Aku pun mulai mengerti keadaannya sekarang kenapa dia seperti ini walau punya pacar? ia butuh sosok yang membuat dirinya terlindungi dan terhibur secara langsung bukan janji-janji tak jelas dari pacarnya itu. Walaupun Bella tidak pernah berkata tapi aku merasa dia mungkin berkata "kamu udah ngebuat aku nyaman Riel, mangkanya aku bersikap 4 poin diatas ma kamu" dan akupun merasa nyaman dan benar-benar tertarik dengan dirinya.
Ketika sampai di kampus, Bella pun pergi ke dalam kelas dengan senyum di wajahnya walaupun dia sudah mengetahui aku punya pacar dan beberapa pembicaraan tadi tapi sikapnya masih seriang sebelum pembicaraan, aku pun pamit padanya karena aku sudah di sms oleh Nadin untuk kerumahnya karena hari ini adalah hari sabtu dan dia agak rewel kalo malam minggu aku tak kerumahnya, itu adalah kewajiban, tak peduli akan apapun aku harus ada di rumahnya pada malam minggu. Dijalan macet parah akibat weekend dan kebetulan jarak kerumah Nadin begitu jauh. Di perjalanan aku malah asyik smsan dengan Bella, dia bercanda terus. Katanya mending ama Bella ga usah macet-macetan. Aku hanya bisa tersenyum. Sampai dirumah Nadin aku bercerita selama di kampus aku berkenalan dengan A El dan Bella, Nadin pun marah, “kenapa harus kenalan dengan perempuan?” serunya. Beberapa saat kemudian hand phone ku berbunyi ada panggilan masuk, ternyata dari Bella, awalnya aku bimbang kuangkat atau tidak, tapi akhirnya kuangkat juga karena sudah kurasakan kerinduan akan dirinya. Dia berkata kalo dia udah menghubungi teman yang kerja di provider internet tersebut, dan si temannya itu bilang besok-besok di kabarin lagi. Aku berterima kasih kepada Bella, Bella melanjutkan pembicaraan dengan hal-hal lain, namun dengan enggan aku berkata "Bella, Ariel lagi di rumah Nadin" terdapat kekecewaan dalam nada suara Bella, begitupun dengan hatiku hehehe.. Namun ini harus kulakukan,
Esoknya hari minggu, aku tidak ke kampus. Bella sms aku, dia berkata kenapa aku tak masuk kuliah? Aku beralasan ada kesibukan. Dia kecewa karena tak ada temen. Namun aku yakin dia pasti banyak yang nememani, cowok-cowok akan sendirinya berdatangan padanya karena ia begitu menarik, bahkan A El pun ngsms aku katanya hebat aku kemaren bisa jalan ama Bella, Hehehe. Aku tanya A El tau darimana? Dia bilang ngobrol dengan Bella, A El dan Bella pun ternyata sekarang menjadi akrab. Malamnya aku dan Bella terus smsan sampe lewat tengah malam membahas hal ini itu, entah kenapa walaupun kita baru sehari kenalan namun rasanya seperti sudah bertahun-tahun aku benar-benar menikmati waktu bersama dengan nya.
Hari senin ketika kujemput Nadin pulang dari kampusnya, Bella menelponku lagi. Dia berkata kalau kamis dia akan menemaniku bertemu temannya yang akan membantu memasang internet tersebut. Kamis temannya bersedia membantunya, dalam nadanya kurasakan keantusiasannya karena akan bertemu dengan ku, begitupun dengan ku. Tanpa sadar tak dapat kusembunyikan ekspresi bahagiaku karena mendapat telpon itu, Nadin pun memperhatikanku dengan curiga dan bertanya, dia curiga dan emosi dengan Bella, kita pun perang mulut hingga perjalanan pulang.
Keadaan semakin rumit, di satu sisi aku mempunyai hubungan dengan Nadin, namun hatiku telah teralihkan sepenuhnya pada Bella, kutetapkan niat untuk putus dengan Nadin, tapi aku bingung atas dasar apa?
Keesokan harinya, ketika magrib aku mulai rindu dengan Bella, aku berniat untuk mengirim sms padanya, namun tiba-tiba saja A El menelponku. Aku mengangkatnya, dan setelah beberapa saat A El berbicara aku seperti jatuh kedalam jurang, seluruh badanku terasa lemas. Aku sedang berada di rumah temanku, dan langsung ku geber motorku ke kampus. A El sedang berada di kampus. Sesampainya di kampus A El menceritakan segalanya dia mendapatkan kabar dari teman kantornya Bella yang ternyata adalah teman A El, ia berkata Bella mengalami kecelakaan parah tadi pagi, kronologisnya Bella diantarkan saudaranya memakai motor. Ketika sampai di depan kantornya, ketika turun dari motor Bella terserempet kendaraan entah mobil atau motor aku lupa akan detilnya saat itu yang kuperhatikan adalah Bella mengalami bocor pada kepalanya dan berbagai patah tulang pada badannya. Dia mengalami koma, dan sekarang masih di instalasi gawat darurat. Aku panik dan meminta A El menelpon hape Bella, siapa tau keluarganya yang mengangkatnya dapat menjelaskan keadaannya saat ini. Aku tak dapat menelpon karena aku takut tak bisa berbicara apa-apa karena tegang. Ketika A El menelpon aku terus berdoa semoga Bella telah sadar dan baik-baik saja, namun setelah selesai, raut wajah A El menunjukan kabar yang ia terima bukan kabar baik. Aku pun mendengar penjelasannya dengan perasaan sadar tak sadar. A El berkata yang mengangkat suara laki-laki muda, aku berpikir mungkin itu pacarnya dari luar negeri, dia langsung ke indonesia begitu mendengar Bella koma tadi pagi, dia menjelaskan Bella masih koma, dan meminta doa dari A El dan semua teman-teman kampus untuk kesembuhan Bella.
Kenangan akan Bella berkelebatan dalam kepalaku, senyumnya..canda tawanya..pelukannya..janji-janjinya untuk selalu bersama di saat kuliah, bertemu temannya yang akan membantuku memasang internet, mengunjungi kostan yang akan ia pilih, belanja di toko milik kakak iparnya, dan janji bertemu di kampung halaman saat mudik lebaran. Semua bagaikan mimpi, hatiku hancur.. Berbulan-bulan aku terus memantau keadaannya bersama A El, Bella terus koma di rumah sakit hingga bulan ke tiga. Dan pada bulan ke empat kami mendapat kabar kalau Bella telah pulih dari koma. Namun, ia telah hilang ingatan, Bella mengalami amnesia berat. Bahkan orang tua nya pun tidak ia kenali, sahabat-sahabatnya sedih ketika menjenguk Bella dan Bella hanya berkata "siapa kalian?" yang lebih parah lagi, Bella lumpuh tidak bisa berjalan. Aku bimbang untuk menjenguknya, aku tidak kenal orang tua dan kakak-kakaknya apalagi bila ada pacarnya nanti. Maka kuputuskan untuk tidak menjenguknya hingga saatnya tiba. Ketika aku telah siap untuk menemuinya, Bella telah di bawa orang tuanya di kampung halamanya. Karena di sini Bella tinggal bersama kakak iparnya, karena kakak lelakinya kerja di luar kota. Dan Ibunya membuka usaha di kampung halamannya. Aku berencana pergi bersama A El ke kota dimana Ibu Bella tinggal, namun hingga kini masih belum bisa tercapai.
Aku putus dengan Nadin satu bulan setelah kecelakaan Bella, dan bukan gara-gara Bella. Selama ini aku selalu berusaha mencari keberadaan dimana Bella berada, namun selalu menemui jalan buntu, aku pernah mencoba untuk mencari di Facebook namun yang kutahu hanya nama depan, itu pun merupakan nama umum di Bandung hingga berjumlah ribuan, pernah suatu waktu aku lakukan meng-add semua wanita yang mungkin itu adalah dirinya namun ternyata tak seorang pun benar hingga nama itu sangat banyak menumpuk dalam list friend ku (sekarang sudah kuhapus hehehe) Aku benar2 berharap dan berdoa walaupun kita mungkin tak dapat bertemu lagi keadaan Bella bisa membaik dan sekarang dia diberi kesehatan dan kebahagian oleh yang diatas.
Sebagai penutup dari cerita ini aku hanya bisa berkata kalau cerita diatas nyata, walaupun ada beberapa hal yang aku rubah seperti nama-nama yang kusebutkan diatas demi menjaga privasi. Itulah ceritaku bersama perempuan yang membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama, tak akan kulupakan hingga ku tua nanti, maka kubuat cerita ini untuk mengenangnya.
Labels:
my cerpen
Subscribe to:
Comments (Atom)
Powered by Blogger.
